RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Universitas Pattimura (Unpatti) bersama Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku memberikan edukasi kepada mahasiswa untuk mengawal pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Maluku.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa agar berperan aktif dalam pengawasan Pilkada Serentak 2024,” kata Wakil Rektor IV Unpatti, Ruslan Tawari, dalam kegiatan Bawaslu Ngampus yang diikuti ratusan mahasiswa Unpatti, bertempat di Kampus Unpatti Ambon, Senin kemarin.
Di kesempatan itu, Rektor Unpatti. Prof. Fredy Leiwakabessy, S.Pd, M.Pd, menegaskan bahwa mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa, untuk itu mereka harus menggunakan hak demokrasi dengan baik.
“Mahasiswa juga perlu menjaga keamanan dan ketertiban, dan terlibat dalam membantu pengawasan pemilihan kepala daerah,” tandas Rektor.
Rektor berharap Bawaslu Ngampus bisa memberikan pencerahan kepada mahasiswa untuk terlibat aktif dalam membantu pengawasan Pilkada Serentak.
“Mahasiswa dituntut juga mengawasi seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah guna menghasilkan pemimpin yang kradibel dan memiliki integritas untuk membangun daerah yang lebih baik,” tegas Rektor.
Sementara itu, Koordinator Devisi Hukum Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Maluku, Daim Baco Rahawarin, dalam sambutannya mengatakan berdemokrasi di Indonesia setiap masanya, cukup menarik, tatkala mengulas perihal bagaimana jalannya proses demokrasi yang tengah berlangsung saat ini dapat menunjukkan perubahan ke arah lebih baik.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa perhelatan pemilu serentak tahun 2024 usai dilaksanakan, hal tersebut dibuktikan telah tuntas disalurkannya hak konstitusional bagi setiap warga negara, bagi memenuhi syarat sebagai pemilih pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di berbagai wilayah penjuru NKRI, tak terkecuali di Provinsi Maluku.
“Kedewasaan akan berdemokrasi terlihat dari tidak hanya sebatas adanya peningkatan kesadaran dari masyarakat, untuk menentukan pilihan politiknya sesuai hati nurani, maupun preferensi atas visi, misi, program serta gagasan, ditawarkan oleh setiap kandidat selaku kontestan pemilu, namun masyarakat telah cukup cerdas dalam menyikapi setiap dinamika proses politik, dengan terjaganya kondusifitas wilayah hingga pada upaya kolektif meminimalisir potensi timbulnya dugaan pelanggaran,” ujar Daim.
Salah satu capaian positif tersebut, di antaranya dapat diukur dari adanya peningkatan terhadap nilai Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), dengan memuat beberapa variabel di dalamnya, sehingga penyelenggaraan demokrasi salah satu di antaranya diimplementasikan melalui pemilu dapat menuju ke arah demokrasi substansial, tidak hanya sekadar menyentuh aspek prosedural semata.
Tercapainya kualitas demokrasi yang baik merupakan cita-cita segenap insan bangsa, terlebih dahulu dimulai dari penguatan
demokrasi di daerah, pemilihan untuk mengisi jabatan politik dari mulai gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, dan walikota serta wakil walikota, perlu mengedepankan partisipasi politik dari seluruh kalangan masyarakat, dalam konteks ini.
“Peran mahasiswa mahasiswi sebagai garda terdepan sekaligus generasi muda pembawa perubahan (agent of change) menjad kunci guna menciptakan arah yang lebih baik bagi proses demokratisasi di masa depan,” tandas Daim.
Bawaslu Ngampus di Unpatti ini menghadirkan narasumber, Wakil Rektor IV Unpatti, Dr. Ruslan Tawari, S.Pi, M.Si, mantan Komisioner Bawaslu Maluku, Paulus Titaley, ST, SH, dan Ketua Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Siti Nia Nurhasabah. (ADV)