RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Universitas Pattimura (Unpatti) menjalin kerja sama dengan ahli di bidang kimia yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Unpatti dengan Yayasan Fokus Nexus3, untuk melakukan pengumpulan sampel dan penyusunan kajian teknis guna menyiapkan rencana aksi daerah untuk pengurangan dan penghapusan merkuri di Provinsi Maluku
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan antara Wakil Ketua Yayasan Fokus Nexus3 Ir. Yuyun Ismawati Drwiega, M.Sc selaku pihak pertama dan Rektor Unpatti Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd selaku pihak kedua, yang berlangsung di lantai III, Ruang Rapat Rektor Unpatti, beberapa hari lalu.
Rektor mengatakan, Unpatti sudah banyak menjalin kerja sama di dalam negeri maupun di luar negeri, baik dengan institusi pemerintah, swasta, maupun dengan NGO lainnya.
“Dan tentunya penandatanganan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan prinsip kemitraan yang saling memberikan manfaat,” kata Rektor.
Menurut Rektor, Maluku saat ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti emas, nikel dan marmer. Namun untuk mengelolanya, masyarakat belum dapat memahami secara substansi terkait dampaknya bagi masyarakat dan juga lingkungan sekitar.
“Edukasi terhadap hal tersebut tentunya perlu dilakukan lewat dukungan dari berbagai pihak, namun juga dibutuhkan dukungan secara akademik maupun ilmiah,” harapnya.
Di kesempatan itu, Wakil Ketua Yayasan Fokus Nexus3 Yuyun Ismawati Drwiega, mengatakan, Nexus Foundation for Environmental, Health, and Development atau Nexus 3 Foundation, (sebelumnya dikenal sebagai Balifokus Foundation), bekerja untuk melindungi publik, terutama populasi yang rentan, dampak dari pembangunan pada kesehatan dan lingkungan masyarakat.
“Yayasan ini bekerja menuju masa depan yang adil, bebas racun, dan hidup berkelanjutan,” jelas Yuyun. (RIO)
