RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Lagi-lagi bentrok terjadi di Kota Tual. Sebelumnya, polisi vs polisi, kali ini antar pemuda. Diduga pemuda Desa Taar dan Komplek Un. Saling serang pakai benda tajam ini terjadi di Simpang Empat Tugu Un Wartel, Jalan Johanes Leimena, Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Rabu, 14 Agustus 2024, sekitar pukul 22.00 Wit.
Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat dari kejadian tersebut menyebabkan enam orang mengalami luka-luka. Di antaranya, anggota Polres Tual Bripda Denis Tarantein (22) yang terkena luka panah pada paha kanan, Abdi Sandi Rengur (16), luka tembak senapan angin di kanan, dan Andrias Beruat (44) seorang security yang juga ditembak pakai senapan angin di bagian perut.
Sedangkan tiga korban luka lainnya, yaitu Corneles Hiskia Beruat (20), luka pada kepala akibat benturan benda tumpul, Sandri Markones Kialien (20), luka panah di hidung, dan Ridwan Refra (40), luka panah di bagian kaki kanan. Para korban langsung dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawat medis.
Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku, kala itu pemuda Un, Cornelis Beruat, hendak nongkrong di depan Alfamidi Un Wartel, dan bersamaan terdapat beberapa oknum pemuda Desa Taar yang diduga dalam pengaruh alkohol juga berada di lokasi tersebut.
Oknum-oknum itu kemudian melarang Cornelis untuk datang ke situ, sehingga terjadinya cekcok mulut yang berujung Cornelis dianiaya. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, Cornelis kembali ke kompleks dan melaporkan kejadian tersebut. Mendapat kabar itu, sejumlah pemuda pergi menanyakan pelaku pemukulan. Namun entah kenapa tiba-tiba terjadi konsetrasi massa yang berakhir bentrok.
Kapolres Tual AKBP Adrian SY Tuuk, yang dikonfirmasi Rakyat Maluku lewat WhatsApp, mengakui bahwa peristiwa malam itu antara kelompok pemuda Taar dan Un Pasar Malam.
“Ini diawali oleh penganiayaan dari salah satu pemuda Taar terhadap satu pemuda Desa Un Pasar Malam, sehingga terjadi penyerangan dengan batu, sajam dan panah di perempatan Un Wartel di depan Gereja Maranatha,” akuinya.
Kejadian ini, lanjut Kapolres, mengakibatkan sejumlah orang luka-luka, termasuk satu anggota Polres Tual.
“Tiga orang terkena luka panah, dua terkena senjata angin, satu orang kena pukulan di bagian kepala, dan anggota Polres satu orang terkena panah,” rinci Kapolres.
Untuk penganiayaan, tambah AKBP Adrian, telah ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) guna diselidiki lebih lanjut. Sementara lokasi bentrok dijaga anggota Polres Tual dibantu Kodim.
“Kasat Reskrim sedang mencari para pelaku penganiayaan,” pungkasnya. (AAN)