RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Hujan deras mengguyur Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sejak sabtu hingga minggu dini hari, menyebabkan rumah warga di Desa Kamarian, Kecamatan Kairatu, terendam banjir.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, sekitar 14 unit rumah, sekolah dan juga kantor Desa Kamarian yang terendam banjir. Banjir ini tak lepas dari meluapnya Kali Warwey. Dimana, air melewati tanggul sehingga masuk ke pemukiman warga.
Talud di desa itu juga patah. Air setinggi paha orang dewasa. Yang parah, rumah warga dekat bibir sungai. Kejadian pada Minggu dini hari itu membuat sebagian warga kehilangan barang-barang mereka karena dibawa arus sungai.
Warga terdampak banjir di antaranya, Sepesina Haumasse, Blenda Talapessy, Jemi Poceratu, Julius Poceratu, dan Simon Haumasse. Rumah Simon ini juga digunakan sebagai TK dan Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD).
Selain itu, warga terdampak banjir lainnya yakni, Risat Haumasse, Nhatan Poceratu, Jhoni Poceratu, Eci Sahetapy, Robert Haumasse, Ola Wairatta, Derek Tauran, Johanis Haumasse, Hery Siwalette, Morets Putirulan dan Kantor Desa Kamarian.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB, Luter Siluru, mengatakan, hujan deras mengguyur desa itu membuat talud patah sehingga air sungai masuk.
“Selain itu, selokan juga tersumbat juga tidak lebar. Kondisi ini yang menyebabkan air tak dapat mengalir dengan baik sehingga meluap,” kata Luter kepada Rakyat Maluku, Minggu (04/08/2024).
Disinggung apakah ada rumah warga yang hanyut terbawa banjir, kepala BPBD menjelaskan tidak ada.
“Untuk rumah terbawa banjir tidak ada, kalau banjir bawa material ke rumah, ada. Makanya sementara warga membersihkan sedimen yang dibawa air,” terangnya.
Sementara untuk batuan, lanjut Luter, pihaknya belum menyalurkan karena masih mendata
rumah-rumah dan keluarga terdampak.
“Saya dengan Bapak Raja Kamarian sedang jalan data KK dan jumlah jiwa dulu. Kalau koordinasi, kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR dan Sosial,” tandasnya. (AAN)