RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Setelah ditinggal Murad Ismail (MI), mantan Wakil Gubernur Maluku Barnabas N Orno (BO) terkesan mulai tenggelam dalam gempita politik pilkada di bumi raja-raja ini.
Catatan media ini, BO terpantau mendaftar di PDI Perjuangan karena kapasitasnya sebagai kader partai. Kemudian di beberapa partai seperti PKB dan Hanura.
Ia juga sempat mengantongi surat tugas dari DPP Hanura, namun sudah kadaluarsa pada 4 Juli kemarin, karena persyaratan dalam surat tugas tidak terpenuhi.
Selain itu, hingga kini belum ada satupun baliho BO menghiasi ruang publik. Bahkan belum jelas BO bakal menggandeng figur bakal calon wakil gubernur siapa.
Terkait hal ini, Pengamat Politik yang juga Direktur Lembaga Parameter Research Consultant (LPRC), Edison Lapalelo, juga mengakui bahwa awalnya BO diketahui ikut berproses sebagai bakal calon Gubernur Maluku. Namun treatment politiknya hingga kini nyaris tidak tersentuh, bahkan tidak terbaca sama sekali.
“Ini fenomena baru. Memang secara jelas treatment politik BO hingga hari ini tidak terbaca sama sekali. Bahkan rakyat Maluku bingung BO maju atau tidak,” kata Edison, kepada koran ini, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurutnya, dalam semangat seorang wakil gubernur yang ingin menjadi gubernur, merupakan hal yang lumrah terjadi, karena semua orang punya hak. Namun mestinya pergerakan BO sudah harus terlihat gencar sejak awal sampai saat ini.
“Jadi, jangan dulu berbicara soal spanduk dan baliho-baliho yang belum terpampang. Dari situ sudah ketahuan bahwa bisa saja BO tidak punya peluang lagi untuk maju di Pilgub Maluku 2024,” kata Edison.
Kendati begitu, Edison menilai bahwa sebagai politisi senior, BO dan timnya pasti mempunyai hitungan-hitungan tersendiri, atau bisa saja mereka melakukan pergerakan secara silent (tersembunyi) yang pada waktunya akan memberikan kejutan bagi publik di Maluku.
“Seperti yang tadi saya katakan, kendati kita belum lihat pergerakan secara masif dari Pak BO maupun timnya hingga hari ini, namun semoga saja ada strategi lain yang tengah mereka persiapkan,” pungkasnya.
Dia menjelaskan, treatment politik BO tidak seperti bakal calon gubernur lain seperti Murad Ismail yang secara progresif, atraktif dan dinamis, melakukan kerja-kerja politik. Di mana, saat ini sudah punya pasangan dan mengantongi rekomendasi dari beberapa partai politik.
Begitu juga Jeffry Rahawarin yang sudah melakukan aktivitas politik melalui jaringannya di beberapa partai. Selain itu, Febry Calvin Tetelepta yang sudah mendapat surat tugas dari beberapa partai, dan juga Said Latuconsina yang melakukan aktivitas terbuka dengan memberikan opini-opini oleh tim-timnya dan memiliki progres baik di media sosial dan sebagainya.
“Demikian pula dengan bakal calon gubernur Hendrik Lewerissa dengan progres dinamis politik dari Gerindra dan beberapa partai dan sekarang lebih tajam ketimbang Pak BO, sebagaimana yang dicermati atau diamati di media sosial dan masyarakat,” papar Edison.
Sementara itu, Barnabas Orno yang coba ditemui media ini, hingga dikonfirmasi via telepon seluler maupun pesan WhatsApp (WA), belum berhasil terhubung atau direspon hingga berita ini diterbitkan. (MON)