RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon membentuk sebanyak 18 pusat studi sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi guna mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).
“Sebanyak 18 pusat studi yang dibuat Unpatti ini tentunya juga sebagai komitmen kami untuk menjadi kampus bertaraf internasional di wilayah Indonesia timur,” kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Senin, 8 Juli 2024.
Ia menyebutkan sebanyak 18 pusat studi di Unpatti itu, yakni Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Pusat Penelitian Kependudukan, Pusat Studi Perempuan dan Anak, Pusat Studi Maluku, Pusat Studi Hak Asasi Manusia (HAM).
Selanjutnya Pusat Kajian Pengembangan Institusional, Pusat Studi Pangan, Pusat Studi Kebencanaan, Pusat Studi Rempah dan Tanaman Obat, Pusat Studi Energi, Pusat Studi Pembangunan Perdesaan.
Kemudian pusat studi hasil hutan bukan kayu, pusat kajian nano teknologi dan rekayasa inovatif, pusat kemaritiman dan kelautan, sentra hki-paten, publication management centre atau pusat manajemen publikasi, dan pusat pengembangan inovasi.
Menurut dia, pihaknya juga akan membentuk pusat studi pulau-pulau kecil yang rencananya akan berkolaborasi dengan pusat studi lainnya yang berkaitan untuk mengkaji terkait dengan potensi perikanan, pertanian, kehutanan di wilayah pulau-pulau terpencil dan terluar.
“Hal-hal terkait itu penting untuk diekspose kemudian diberikan ke pemerintah daerah sebagai bahan pertimbangan sebelum membuat kebijakan, sehingga Unpatti juga berperan dalam pembangunan daerah,” kata dia.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait lembaga pemerintah maupun swasta hingga mitra dari luar daerah dan luar negeri.
“Salah satunya yang paling terakhir kami bekerja sama dengan mitra luar negeri yakni Kagoshima University, Jepang. Kerja sama ini kami lakukan untuk bersama-sama mengadakan riset terpadu dalam rangka penguatan data dan informasi tentang pulau-pulau kecil yang akan langsung disasarkan pada pulau-pulau terpencil dan terluar di Maluku,” katanya menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa dari riset yang dilakukan akan didata dalam bentuk jurnal dan buku-buku yang juga menjadi bahan pembelajaran antara dua kampus tersebut. (ADV)