RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Provinsi Maluku masih menjadi atensi untuk peningkatan angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 ini. Pasalnya, jumlah partisipasi pemilih di Maluku pada pemilu tahun 2019-2024 mengalami penurunan. Dimana, dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, angka partisipasi pemilih hanya 77,5 persen.
“Di Maluku sendiri, pada Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018, partisipasi diangka 75 persen. Karena itu, Maluku masih jadi atensi untuk peningkatan angka partisipasi,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Provinsi Maluku, Almudatsir Zain Sangadji, kepada media ini, Kamis, 4 Juli 2024.
Menurut Almusatsir, terdapat dua daerah di Provinsi Maluku yang angka partisipasi pemilihnya paling tinggi, yakni Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Buru Selatan, di atas 80 persen. Sementara untuk sembilan kabupaten/kota lainnya di Maluku, partisipasi pemilih masih di bawah target.
“Untuk itu, di tahun 2024 ini, Pilkada akan digelar secara serentak pada tanggal 27 November, berbagai upaya akan dilakukan KPU Maluku dalam meningkatkan partisipasi masyarakat,” tuturnya.
Dia menjelaskan, selain sosialisasi merangsang animo warga, KPU juga melakukan penelitian dan pencocokan pemutakhiran data pemilih (Pantarlih). Sebab dengan Pantalih, warga diminta bisa memberikan data yang benar kepada petugas.
“Semakin orang mendaftar, semakin banyak orang datang ke TPS, maka angka partisipasi pemilih kita akan meningkat di tahun 2024,” jelas Almusatsir.
Dirinya juga berharap ada partisipasi semua elemen pemuda untuk bersama-sama meningkatkan animo masyarakat agar bisa menyalurkan haknya saat pilkada nanti.
“Dulu kita lakukan riset animo orang Maluku sangat luar biasa kalau bicara politik, tapi kemudian dihitung dengan angka partisipasi, itu partisipasinya rendah. Ini tugas kita bersama untuk mendorong memberikan infomasi yang baik,” harapnya. (AAN)