RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penjabat Walikota Ambon, Dominggus Kaya, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengantisipasi kenaikan inflasi dari sektor pendidikan khsususnya di sekolah swasta, saat dimulainya tahun ajaran baru 2024/2025 pada bulan Juli ini.
Pasalnya, inflasi ini telah menjadi salah satu perhatian pemerintah pusat (Pempus). Dimana, setiap minggunya diadakan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi.
“Badan Pusat Statistik (BPS) telah memperingatkan kami, ada sisi lain yang menjadi komoditi menyumbang inflasi pada bulan ini terkait dengan biaya pendidikan atau biaya masuk sekolah baru,” kata Dominggus saat rapat dengan para Pimpinan Yayasan Sekolah Swasta, di Ruang Rapat Vlissingen, Balai Kota, Rabu 3 Juni 2024.
Menurutnya, ada beberapa item yang dicacah dan diharapkan tidak ada peningkatan, yakni uang pendaftaran, uang seragam sekolah, SPP, dan sumbangan pembangunan.
Dia mengakui, begitu intens pempus mengontrol Inflasi di daerah. Sehingga kebijakan streategis yang diturunkan presiden, menjaga daya beli masyarakat perputaran ekonomi kita berkalan dengan baik di tengah krisis global.
“Saya meminta agar sekolah swasta di kota Ambon baik SD maupun SMP tidak menaikan biaya pendidikan secara signifikan yang akan berdampak pada pengeluaran atau daya beli masyarakat,” jelasnya.
Dikatakannya, bukan memaksa, tetapi mari cari solusi yang terbaik, sebab BPS meminta tidak ada kenaikan yang signifikan.
“Kalau biaya pendidikan itu sama di semua sekolah swasta itu lebih baik, sehingga tidak jadi komoditi yang mengerek inflasi kota Ambon sebab kenaikan biaya pendidikan akan menekan dalam hal daya beli masyarakat,” terangnya.
Untuk Sekolah yang berstatus negeri, biaya pendidikan tahun ajaran baru tidak menjadi masalah, sebab bisa teratasi dengan Dana BOS.
“Yang menjadi perhatian kita adalah sekolah swasta yang ada di bawah yayasan,” pungkasnya. (MON)