Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, mengangkut sampah di kawasan Arbes, Ahuru Kecamatan Sirimau Kota Ambon, dan di tenjakan 200 sebanyak 20 ton sampah. Sampah itu diangkut selama dua hari.
“Sebanyak 20 ton sampah yangg terangkut itu sampah gabungan dengan angkut di TPS depan kanawa tikungan tanjakan 2000 dan di Arbes Ahuru,” kata Kepala Bidang Persampahan DLHP Kota Ambon, Nizar Pelu kepada koran ini, Minggu 23 Juni 2024.
Menurutnya, pengelolaan persampahan terbagi atas dua yaitu Pengurangan
dan Penanganan.
Sementara yang selama ini terjadi untuk sampah dari tanjakan 2000 sampai di Ahuru, itu sebagian besar hanya penanganan tetapi tidak ada pengurangan. Sehingga sampah di dua kawasan itu bertumpuk.
Sampah di dua kawasan itu tidak diimbangi dengan volume sampah yang masuk ke TPS justru volume sampah semakin meningkat sehingga menutupi ruas jalan.
“Penanganan yaitu setiap hari itu ada armada sampah dari DLHP yang melakukan pengangkutan sampah , namun tidak diimbangi dengan volume sampah.
Hal ini mengankibatkan armada sampah yang masuk itu mengalami kesulitan sekalipun setiap hari ada pengangkutan yang di lakukan. Tetapi volume sampahnya justru bertambah (Overload),” ujarnya.
Dijelaskan, sebenarnya dua kawasan Ahuru dan tanjakan 2000 bukan area untuk pembuangan sampah. Sebab itu merupakan tanah warga.
“Jadi tidak ada kerja rutin untuk pengangkutan sampah di dua kawasan itu,” jelasnya.
Dia mengakui, perlu adanya pengurangan sampah langsung dari sumbernya untuk menekan volume sampah yang masuk ke TPS.
Khusus Negeri Batu mlNerah sudah ada MOU dengan Bank sampah induk Bumi Lestari Maluku yang Letaknya juga ada di Negeri Baru Merah,
“MOU yg di Lakukan oleh Pemerintah Negeri Batu Merah dengan BSI terkait pembentukan bank sampah unit di RT/RW yang ada di negeri batu merah di,” jelasnya.
MOU yang dilakukan antaranya:
Bank sampah unit BLM Bameda, Bank sampah Unit BLM Kahena, Bank sampah Unit BLM Kampung Pelau, Bank Sampah Unit BLM Louders, Bank Sampah Unit Stain, Bank Sampah Unit BLM Mahina Sanusa.
Dari bank sampah unit tersebut di harapakan warga dapat berpatisipasi dalam pengurangan sampah yaitu mulai memilah sampah langsung dari sumbernya (rumah) berdasarkan tiga jenis sampah.
Sampah Organik (Sisa Makanan, Ranting Dedaunan dll), Sampah Anorganik (kardus,kertas,besi,kaca,alumanium,dll) dan sampah residu sampah yang tidak bisa lagi di daur ulang (popok bekas, pembalut bekas, bekas, permen karet, pecahan kaca dll)
Dari Ke tiga jenis sampah ini hanya sampah residu yang dibuang ke TPS, sedangkan sampah organik dan sampah anorganik dapat dibawa ke bank sampah terdekat.
“Ini dilakukan sehingga volume sampah yang masuk ke TPS dapat terkurangi. Jika hanya sampa residu yang masuk ke TPS tentunya akan memudahkan armada yang setiap hari beroperasi untuk melayani Negeri Batu Merah,” ucapnya.
Selain itu, perlu juga partisipasi dari masyarakat dalam pengurangan sampah. Sehingga ada keseimbangan antara penanganan dan pengurangan.
“Ini juga diperlukan keterlibatan Pemerintah Negeri Batu Merah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait Bank Sampah yang ada di Batu Merah. Sleerta meminta kepada masyarakat untuk dapat melakukan pengurangan langsung dari sumbernya Dengan cukup melakukan pemilahan sampah,” pungkasnya. (MON)