RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mendorong pengembangan sektor kelautan dan perikanan Maluku dengan memfasilitasi terjalinnya Letter of Intent (LoI) antara President Ocean Policy Research Institute (OPRI) Jepang dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura (Unpatti).
Letter of Intent tersebut merupakan salah satu hasil konkret dari kegiatan Sustainable Fisheries in Ambon: Coaching Clinic and Business Matching, yang digagas para peserta Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-76 Pusdiklat Kemlu bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku dan Bappeda Provinsi Maluku.
Dimana, OPRI siap menjadi knowledge partner bagi pengembangan perikanan berkelanjutan di Maluku, antara lain melalui program joint research terkait ekonomi biru di Indonesia Timur.
“Diplomasi Indonesia haruslah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, dan program coaching clinic serta business matching di bidang perikanan yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari upaya diplomasi yang konkret untuk mendukung pengembangan perikanan di Maluku,” kata Duta Besar Mohammad Koba, Kepala Pusdiklat Kemlu RI.
Pembicara kunci pada kegiatan tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KKP, DR. I Nyoman Radiarta menekankan bahwa posisi geografis Maluku yang strategis dan potensi perikanan yang besar akan menjadi kunci untuk jadikan Maluku sebagai hub distribusi perikanan regional.
Hal ini sejalan dengan paparan economic update dari Kepala Kantor Bank Indonesia Maluku Rawindra Ardiansah yang mengemukakan potensi perikanan Maluku menyumbang sekitar 30 persen dari potensi ikan nasional yang akan turut berkontribusi bagi pertumbuhan GDP nasional.
“Kita perlu terus mendorong strategi penguatan dan sinergi dalam mendorong sektor perikanan Maluku agar dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Maluku,” pungkas Rawindra.
Kegiatan Coaching Clinic juga menghadirkan Presiden OPRI Dr. Sakaguchi Hide dan Senior Researcher JICA Akihito Iwasaki. Keduanya berbagi best practices terkait sertifikasi dan ketelusuran produk perikanan sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan volume ekspor ke Jepang.
Selain itu, hadir pula Bayu Wicaksono, Atase Perdagangan KBRI Berlin yang menyampaikan berbagai langkah yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk menembus pasar Eropa.
Dalam program business matching hadir CEO Sushi Zanmai, Kiyoshi Kimura yang dikenal sebagai celebrity chef dan importir ikan besar asal Jepang, serta beberapa potential buyer lainnya dari Jepang dan Jerman, antara lain AEON People dan Paranoid Genius Ltd.
Para potential buyers tersebut dipertemukan dengan eksportir dan pelaku usaha perikanan di Ambon seperti PT. Harta Samudra dan PT. Aneka Sumber Tata Bahari.
Sebagai tindak lanjut kerja sama, PT ORIX Indonesia Finance, Perusahaan patungan Indonesia – Jepang siap mendukung untuk pembiayaan peralatan, mesin dan kendaraan untuk kemudahan distribusi ekspor produk perikanan dari Maluku.
Komitmen dukungan pengembangan perikanan di Maluku juga turut disampaikan oleh Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias.
“Australia telah menerima sertifikat kesehatan produk hasil laut dari Indonesia untuk memfasilitasi ekspor dari Indonesia ke Australia, siap memberikan berbagai program capacity building guna mendukung manajemen perikanan berkelanjutan di Indonesia Timur,” terangnya.
Komitmen senada juga disampaikan Economic Minister Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Ueda Hajime yang menekankan dukungan Jepang bagi pembangunan infrastruktur perikanan di pulau-pulau terluar Indonesia.
Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Dr. Anton A. Lailosa, mengapresiasi inisiatif Pusdiklat Kemlu RI yang dapat menggandeng berbagai mitra internasional untuk semakin memajukan sektor kelautan dan perikanan di Maluku.
“Dukungan Pemerintah Pusat sangatlah dibutuhkan untuk membangun potensi kekayaan ikan di Maluku yang besar, guna menjadikan Maluku sebagai pusat distribusi perikanan regional,” tegas Anton.
Kegiatan Sustainable Fisheries in Ambon: Coaching Clinic and Business Matching, merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan lapangan Sesdilu Internasional ke Provinsi Maluku, yang dihadiri oleh 10 diplomat dari Vanuatu, Fiji, Solomon, Papua Nugini dan Sekretariat Melanesian Spearhead Group (MSG).
Salah satu diplomat Vanuatu yang hadir Bill Henry sebut program capacity building di bidang perikanan sangat bermanfaat untuk dapat diaplikasikan di negara-negara Pasifik.
Kegiatan perikanan berkelanjutan turut juga dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk dari instansi Pemprov Maluku, UMKM perikanan, mahasiswa Universitas Pattimura, Taruna Politeknik Perikanan. (RIO)