RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Menjelang lebaran Idul Adha, pedagang hewan kurban mulai menjamur di Kota Ambon. Harga hewan kurban jenis sapi dan kambing masih terbilang normal. Satu ekor sapi dengan harga mulai dari Rp. 8 juta hingga 16 juta.
“Sapi hari ini harganya normal, harga sapi dipatok sesuai ukuran masing-masing hewan kurban dari yang paling kecil hingga besar,” kata Umar, pedagang Sapi, kepada wartawan, Senin 10 Juni 2024.
Kata Umar, sebagian besar sapi kurban yang dijual diambil dari Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
“Paling banyak kita ambil itu dari SBB,” katanya.
Dia mengakui, dari total 50 ekor yang dijajakan, sudah laku terjual sebanyak 25 ekor.
Menurutnya, hingga saat ini dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) atau dinas terkait belum turun memeriksa kesehatan hewan. Biasanya dari Dinas Pertanian melakukan pemeriksaan H-10 jelang lebaran.
“Belum ada pemeriksaan kesehatan dari Dinas Pertanian hingga saat ini, ujarnya.
Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk awasi kesehatan hewan kurban jelang perayaan Idul Adha 2024.
“Pemeriksaan kesehatan hewan itu perlu, guna memantau kesehatan dan juga mengantisipasi hewan kurban dimaksud terpapar penyakit,” kata Jafry.
Seperti penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan Peste des Petits Ruminants (PPR).
“Kami minta Pemkot untuk memastikan atau mengecek hewan-hewan kurban yang masuk ke Kota Ambon dan mau didistribusikan minimal dia sudah vaksin untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” jelasnya.
Lanjut Jafry, hewan ternak yang hendak masuk ke Kota Ambon harus disertai surat keterangan sehat. Selain itu, hewan baiknya harus dikarantina terlebih dahulu.
“Jadi pastikan hewan-hewan yang diberikan ke orang-orang yang berhak itu dia sudah melalui standar yang ada,” bebernya.
Selagi masih ada waktu yang cukup sebelum Lebaran Idul Adha, setidaknya dinas terkait seperti Dinas Pertanian, dan bagian kesra dan kesehatan memastikan seluruh hewan-hewan yang mau dikurbankan semuanya aman.
“Minimal lakukan deteksi dini, selagi masih ada waktu,” pungkasnya. (MON)