RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ketua Komunitas The Mulung, Ivan Lasamahu, menilai Kota Ambon sangat membutuhkan sosok pemimpin yang peduli terhadap lingkungan hidup. seperti Alexander Yunius Waas, S.H, yang akrab disapa Bung Lex. Sebab, dalam tatap muka sebelumnya bung Lex dan komunitas the mulung banyak ide” baru dari bung Lex terhadap kepedulian lingkungan seperti pengelolaan sampah.
Demikian disampaikan Ivan di sela-sela aksi bersih pantai yang melibatkan Komunitas The Mulung, para pemuda Lateri dan Tamang bung Lex Kecamatan Baguala, Kota Ambon, bertempat di Pantai Lateri, Sabtu, 8 Juni 2024.
Menurutnya, selain punya konsen terhadap lingkungan, Bung Lex yang adalah bakal calon Wali Kota Ambon periode 2024-2029, juga memiliki kepribadian yang sederhana, mudah berbaur dengan anak-anak muda, dan yang terpenting mampu merangkul anak-anak muda dalam kegiatan positif seperti saat ini.
“Saya mewakili teman-teman, kami sangat butuh pemimpin yang peduli lingkungan seperti Bung Lex yang memang bisa dengar aspirasi kita, bahkan peduli juga terhadap anak-anak muda, khususnya komunitas yang memang non profit seperti The Mulung ini,” ungkap Ivan.
Dia berharap, dengan hadirnya Bung Lex di Kota Ambon, maka ke depannya selalu menjadi sosok motivator khususnya bagi kalangan anak muda agar bisa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
“Semoga makin banyak tingkat kesadaran dari kalangan muda di Kota Ambon. Dan dengan adanya Bung Lex sebagai sosok pemimpin Kota Ambon kedepan, juga diharapkan bisa memberikan kita ruang untuk bisa lebih giat dan luas lagi untuk berkarya,” harapnya.
Di kesempatan itu, salah satu Tamang Bung Lex, Briyan Soplanit, menjelaskan, aksi bersih pantai ini selaras dengan visi dan misi bakal calon Wali Kota Ambon Bung Lex, yang ingin menyelesaikan persoalan sampah. Sebab itu, aksi yang dilakukan oleh para pemuda ini merupakan langkah awal untuk memajukan dan mewujudkan Kota Ambon yang bersih.
“Hal ini selaras dengan visi misi Bung Lex untuk peduli dengan lingkungan yang dimulai dari diri sendiri. Selama ini kita melihat beberapa titik di Kota Ambon dipenuhi sampah dan sebagian besarnya di pesisir pantai,” jelasnya.
Menurutnya, sampah yang mengotori pesisir pantai akan berdampak pada kerusakan ekosistem laut dan secara langsung juga mempengaruhi hasil tangkapan nelayan.
“Selain itu juga banyak warga Ambon yang berprofesi sebagai nelayan. Jika laut kita dipenuhi sampah tentu akan berdampak pada kurangnya hasil tangkapan,” tuturnya.
Dia berharap setelah aksi ini, warga setempat bisa menjaga kebersihan ini sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di pantai.
“Harapan kita warga setempat terkhususnya yang berkediaman di pesisir pantai lebih peduli dengan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan,” harapnya. (RIO)