RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ratusan Pedagang mengamuk menolak pembongkaran lapak di Pasar Ampun Mardika, Rabu 29 Mei 2024.Aksi itu merupakan bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang merugikan Pedagang.
“Tidak semua pedang mendapatkan tempat jualan di gedung baru, kita mau dikembangkan,” protes Yoyo salah satu pedagang.
Yoyo meminta kejelasan dari pemerintah. Harusnya saat pembongkaran pemerintah harus turun jangan duduk di dalam ruangan saja.
“Ini sudah tiga kali pembongkaran, tapi tidak ada satupun dari pemerintah yang turun. Lalu kita mau mengadu ke siapa,” cetusnya.
Dia mengakui, lapak di pasar Apung yang dibangun dua tahun ini dibayarkan. Belum
pulang modal lagi sudah dibongkar.
“Ada yang bayar Rp.35 juta hingga Rp.70 juta. Kita bayar ambil uang di bank, belum lunas di bank sudah di bongkar,” ujarnya.
Pemerintah tahu kalau Pasar Apung yang dibongkar ini dibayarkan. Ada kuitansi pembayaran.
Pantauan, walaupun sempat terjadi aksi protes. Tapi pembongkaran tetap dilakukan.
Pembongkaran menggunakan alat berat mulai dari Pasar Apung satu dan dua. (MON)