RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Muhammad Amin Notanubun, korban pembacokan di Wara, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, sudah siuman pasca mendapat perawatan medis.
Namun, pria yang biasa disapa Ayah Amin itu, belum bisa dimintai keterangan.
“Kemarin (Minggu, 26 Mei 2024) anggota datang ke rumahnya, tapi korban tidak berbicara,” kata Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease AKP La Beli kepada Rakyat Maluku, Senin, 27 Mei 2024.
Waktu anggota Reskrim tiba di kediaman korban, lanjut La Beli, korban bersembunyi karena trauma berat.
“Korban lari-lari (sembunyi) dari anggota mungkin trauma,” tuturnya.
Untuk mengembalikan keceriaan Amin Notanubun, maka Polresta Ambon akan mengandeng Polda Maluku guna diberi trauma healing.
“Kita akan kerjasama dengan Dokkes Polda Maluku untuk menghilangkan trauma korban. Karena itu, butuh waktu untuk diperiksa,” ujarnya.
Terkait dengan identitas dua pelaku pembacokan, para saksi yang diperiksa, tambah Kasat Reskrim, tidak ada yang mengenali merdeka.
“Saat kejadian itu dua anak korban memperhatikan HP jadi tidak mengenali wajah pelaku. Kejadian cukup cepat. Sudah enam orang diperiksa,” ungkap La Beli.
Muhammad Amin dibacok orang tak kenal di pangkalan ojek Wara, Desa Batumerah, Jumat, 17 Mei 2024, sekira pukul 23.00 WIT.
Pria 51 tahun itu pun dilarikan ke rumah sakit akibat luka bacokan. Korban saat itu bersama dua anaknya keluar mencari Nasrif Notanubun, anak lelakinya.
Sampai di pangkalan ojek, korban bersama dua anaknya beristirahat sejenak karena hujan. Tiba-tiba dua pelaku dengan mengendarai sepeda motor datang dan membacok korban.
Muhammad Amin Notanubun mengalami luka di kepala bagian kiri sampai tulang hidung, luka robek, dahi kiri, kepala bagian belakang, bahu kiri sampai lengan atas juga luka robek, dan jari tengah putus. (AAN)