RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — Sebuah postingan beredar di facebook menarasikan, Pertalite akan dihapus.
Dalam postingan itu menarikan, Selamat tinggal Pertalite, Selamat datang pertamax Green….. Selamat menikmati mulai dari Aceh,Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua.
Selamat menikmati BBM harga Baru dipaksakan tanggal 4,5,24 Pertalite di hapus di PLN naik tanggal 2.5.24. Selamat menikmati pajak2 yang naik, Selamat menikmati sembako naik, Barang dan Jasa naik, transportasi naik, mari kita bersyukur dan menikmati yang diberikan Pemerintah.
Unggulan tersebut belum diketahui pasti siapa yang memposting. Sebab sudah screenshoot dan di potong dari postingan asli.
Namun benarkah Pertalite akan dihapus?
Tepis Issue di Masyarakat, Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah.
PT Pertamina Patra Niaga melalui Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang telah ditetapkan Pemerintah.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menegaskan sesuai dengan Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
“Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tegas Irto.
Lebih lanjut Irto menambahkan, bahwa Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi, berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.
“Prinsipnya kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan Pemerintah,” tutur Irto.
Tercatat hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional adalah sebanyak 9,9 juta Kiloliter (KL), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.
Irto mengungkapkan, Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.
“Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
Secara terpisah, Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengungkapkan seluruh SPBU di wilayah Papua Maluku masih tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah.
“Ini (Pertalite) kan BBM bersubsidi, kami mengikuti bagaimana kebijakan dari Pemerintah, tapi yang pasti hingga saat ini kami masih tetap menyalurkan BBM Pertalite di seluruh wilayah Papua Maluku,” tegas Edi.
Terhitung hingga Mei 2024, Pertamina telah memiliki 340 SPBU yang tersebar di seluruh wilayah Papua Maluku yang menyalurkan BBM dengan jenis Pertalite dengan angka realisasi sebesar 172.678 KL.
“Dari data yang kami miliki, total ada 340 Lembaga Penyalur/SPBU di wilayah Papua Maluku yang juga menyalurkan Pertalite dengan realisasi 172.678 KL hingga bulan Mei 2024 ini,” tuturnya.
Edi pun memastikan bahwa penyaluran dan stok BBM jenis Pertalite tetap aman. Tren penggunaan Pertalite turun dengan kenaikan pengguna BBM Non Subsidi sebesar 1,3%.
“Stok Pertalite di Papua Maluku dalam kondisi aman dengan kondisi stok saat ini sebesar 56.678 KL dengan rata-rata penyaluran 2080 KL per hari. Namun ada juga tren naik untuk penggunaan BBM Non Subsidi sebesar 1,3%. Hal ini dipengaruhi pola pikir masyarakat yang telah paham tentang spesifikasi dan ketentuan bahan bakar untuk kendaraan,” tukas Edi.
Untuk informasi seputar produk, layanan dan program Subsidi Tepat, masyarakat dapat mengecek akun media sosial @pertamina @ptpertaminapatraniaga serta dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.
Kesimpulan; BBM subsidi pertalite dihapus
merupakan disinformasi.