RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, — AMBON, — Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Maluku dan Kehumasan jajaran Polres/Pokresta diminta berinovasi dalam memberi informasi kepada warga. Tidak saja memberitakan hal-hal terkait kepolisian, tapi juga mengenai
kearifan lokal.
“Banyak budaya Maluku yang perlu diangkat dengan majalah kita ini (Tribratanews), kita mengangkat kearifan lokal kita. Jangan hanya yang polisi saja,” pinta Kapolda Irjen Pol Lotharia Latif
saat membuka pelatihan videografer dan fotografer yang digelar Humas Polda Maluku di Kamari Hotel, Kota Ambon, Selasa, 14 Mei 2024.
Selain kearifan lokal, Kapolda juga menginginkan agar sebagai penegak hukum, Bidhumas yang merupakan salah satu fungsi di kepolisian dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Banyak undang-undang yang kita tegakkan, undang-undang itu dishare kepada masyarakat. Misalanya bagaimana mencegah agar masyarakat tidak terlibat masalah Undang-undang ITE, kita masukan bahan kajian dan contoh kasus2 yang ditangani dalam UU ITE tersebut ke majalah tribrata news agar masyarakat lebih dapat memahami,” katanya.
Kepada peserta, Kapolda mengaku Polri terus melakukan trust building atau meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat.
“Saat ini setiap orang bisa jadi jurnalis bagi dirinya sendiri. Perkembangan lingkungan Medsos juga begitu banyak, ada tiktok, instagram, facebook, macam-macam,” ungkapnya.
Irjen Latif juga mengingatkan personel agar tidak memposting hal-hal yang berpotensi menjadi hujatan masyarakat di media sosial.
“Jangan menampilkan perilaku yang aneh-aneh di media sosial sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri.
Tantangan kepolisian semakin tinggi. Penduduk Indonesia 250 juta sekian, ini yang disebut citizen atau orang yang tercatat, teregistrasi secara kependudukan, tapi ada yang disebut netizen itu jumlahnya bisa berlipat kali lebih banyak dari citizen,” katanya.
Menurutnya, netizen bebas bisa menggunakan macam-macam identitasdana akun nama di media sosial, bahkan bisa berubah bentuk tanpa diketahui orang lain. “Jadi kita harus bisa memberikan edukasi, kita bisa memberikan edukasi agar hal tersebut tidak di salah gunakan untuk melakukan pelanggaran atau kejahatan,” harapnya.
Kapolda berharap pelatihan ini tidak berhenti di sini. Harus ada indikator pengukuran terkait keberhasilan peserta mengikuti pelatihan.
“Setelah dilakukan pelatihan nanti kita lihat mana anggota atau Polres-polres yang bisa melakukan kegiatan pemberitaan secara positif dan konstruktif dan bila perlu 1 Juli nanti kita berikan penghargaan.
Bahkan kalau hasilnya positif saya bisa memberikan reward atau penghargaan dalam pembinaan karirnya,” katanya.
Kabid Humas
Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan, kegiatan ini merupakan sarana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam fungsi kehumasan.
“Pelatihan ini khususnya untuk meningkatkan kemampuan dokumentasi dan peliputan berupa fotografi dan videografi, baik dari tingkat Polda sampai Polsek jajaran dalam wilayah hukum Polda Maluku,” katanya.
Pelatihan yang dilaksanakan ini, juga merupakan implementasi dari salah satu program prioritas Kapolri yaitu Presisi (produktif responsibilitas, transparansi berkeadilan). Ini tujuannya untuk menata kelembagaan perubahan sistem dan metode organisasi.
“Juga untuk menjadikan sumber daya manusia Polri yang unggul di era modern saat ini khususnya program 13 yaitu pemantapan komunikasi publik,” jelasnya.
Pelatihan kemampuan fotografer dan videografer fungsi kehumasan Polda Maluku, juga dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan Polri dalam menghadapi tuntutan zaman teknologi digital, “dengan kecanggihan peralatan yang berimplikasi terhadap tuntutan kompetensi sumber daya manusia Polri dalam penggunaan teknologi di bidang dokumentasi peliputan,” katanya. (AAN)