RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Warga Dusun Nusa Ela, Pulau Tiga, Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, kini bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam. Itu ditandai dengan resmi beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Tiga setelah enam bulan direnovasi melalui kerja sama Pemerintah New Zealand dan Indonesia dalam rangka mendukung masa depan energi Terbarukan di Maluku dalam pengresmian pengoperasian Mikrogrid Tenaga Surya berlangsung di PLTS Pulau Tiga, Dusun Nusa Ela, Senin, 13 Mei 2024.
Listrik yang kini tersedia selama 24 jam diharapkan dapat mendukung layanan dasar bagi masyarakat Pulau Tiga. Diantaranya adalah kemampuan untuk menggunakan listrik untuk kebutuhan rumah tangga, mendukung kegiatan bisnis dan peningkatan ekonomi masyarakat. Adanya listrik tanpa gangguan juga mendukung fasilitas seperti sekolah, pusat kesehatan, satelit dan penyediaan air bersih yang selama ini merupakan tantangan di daerah tersebut.
Di sela-sela kunjungan bersama dan peresmian itu, Kirk Yates, Penasihat Pembangunan Keduatan Besar Selandia Baru di Indonesia menyatakan, beroperasinya PLTD Mikrogrid itu, menjadi hasil yang sangat positif dari kerjasama Selandia Baru dan Indonesia menggunakan teknologi terbarukan terbaik yang tersedia untuk menyediakan pasokan listrik yang akan dan bersih kepada warga Pulau Tiga.
“Selamat kepada semua yang terlibat dalam langkah progresif ini menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan secara lingkungan di Provinsi Maluku,” ujarnya.
General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhulola mengatakan, inisiatif itu sejalan dengan salah satu transformasi PLN dibawa pilar hijau.
“Ini adalah langkah awal kamib untuk sepenuhnya mendukung penggunaan energi ramah lingkungan,” ujar Awat.
Senior Manajer Pembangkitan Wilayah Makuku-Maluku Utara, Nyoman Satriadi Rai mengatakan, PLTS Pulau Tiga dibangun sejak Tahun 2012. Namun dalam perjalanannya selama lima tahun tepat ditahun 2017, mengalami gangguan. Atas gangguan itu, PLN kemudian mengatasinya dengan menggunakan PLTD.
“Jadi sistem kelistrikan di Pulau Tiga ini merupakan sitem kecil dari 164 sistem di Maluku dan Maluku Utara,” ujar Nyoman.
Ia meminta agar masayarakat setempat berpartisipasi aktif menjaga instalasi. Begitupun juga pohon yang dapat mengganggu akses sinar matahari maupun jaringan listrik.
Direktur Pendanaan Luar Negeri Bappenas
Dr. Rd. Siliwanti mengatakan, Sebagai agenda nasional, percepatan transisi energi menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Transisi energi juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna menjaga daya saing nasional dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau.
“Dukungan yang ada serta peran aktif bapak dan ibu sekalian dapat membuat kita selangkah lebih dekat pada Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Siliwanti dalam sambutannya.
Menurutnya, dengan keindahan alam yang dimiliki, potensi Pulau Tiga menjadi destinasi pariwisata belum dapat dikembangkan secara maksimal karena keterbatasan akses energi.
Salah satu sumber energi yang tersedia PLTS yang dibangun pada tahun 2012 berhenti beroperasi pada tahun 2017 karena kegagalan baterai prematur.
Di Pulau Tiga, program NZMATES memberikan bantuan berupa perbaikan PLTS agar dapat kembali beroperasi untuk memenuhi kebutuhan listrik warga saat ini serta pertumbuhan permintaan di masa depan yang dapat diandalkan untuk pendidikan, layanan sosial dan bisnis di pulau ini.
Pada tahun 2020 yang lalu, Bappenas juga pernah melaksanakan kunjungan lapangan ke Pulau Tiga untuk melihat progress pelaksanaan Kegiatan NZMATES. Saat itu, kunjungan lapangan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perbaikan PLTS serta mendengar secara langsung opini dari aktor kunci yang akan terlibat dalam perbaikan PLTS, termasuk tantangan dan peluang yang ditemui.
“Hari ini, empat tahun kemudian, kami kembali lagi untuk melihat secara langsung keberhasilan NZMATES dalam menyediakan kembali akses terhadap energi bagi masyarakat di Pulau Tiga. Selain itu, kali ini kami berharap dapat membawa lessons learnt dari pelaksanaan NZMATES di Maluku direplikasikan di daerah lain,” harapnya.
Terkait hal tersebut, pada kesempatan kali ini kami sampaikan apresiasi kepada pihak Kedutaan Selandia Baru atas dukungannya di sektor energi terbarukan terutama atas dukungannya dalam perluasan akses energi terbarukan di Maluku melalui kegiatan NZMATES.
“Terima kasih banyak juga kepada ibu-ibu masyarakat setempat di Pulau Tiga yang berperan aktif dalam program kegiatan ini,” tuturnya.
“Kami berharap Selandia Baru akan terus melanjutkan dukungannya dalam upaya Pemerintah Indonesia mencapai visi RPJPN dan RPJMN dengan menyelaraskan target dan prioritas pada program-program kerja sama pembangunan.
Masukan dari Bapak Ibu sekalian akan menjadi referensi kami dalam menyusun country strategy partnership bersama Selandia Baru,” tambah Siliwanti.
Senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Sokadis. Ia mengatakan, dengan selesainya pembangunan kembali Mikrogrid tenag surya melalui program NZMATES, Mercy Corps Indonesia bertujuan mencapai perubahan yang berkelanjutan khsusunya dalam pemanfaatan energi terbarukan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.
“Untuk masyarakat Pulau Tiga, saya mengucapkan selamat atas kini menikmati listrik 24 jam. Semoga listrik ini akan memiliki dampak signifikan pada kehidupan masyarakat Pulau Tiga,” ujar Soekadis.
Sementara itu, Manajer Program NZMATES, Safitri Yanti Baharudin menyatakan harapannya bahwa operasi Mikrogrid tenaga surya Pulau Tiga akan menjadi pusat pembelajaran untuk pembangunan kapasitas bagi staf PLN, mahasiswa dan masyarakat Maluku, mengingat lokasi sistem pembangkit listrik tenaga surya ini tidak jauh dari Kota Ambon.
“Ketika pengetahuan tentang energi terbarukan diperkuat, maka penerapa energi terbarukan disemua sektor di Provinsi Maluku akan dengan mudah tercapai. Nah, salah satu tujuan utama NZMATES adalah mendukung proses ini,” tandasnya. (CIK)