Polisi Diminta Tangkap Pemasok B3 ke Namlea

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pasokan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) marak beredar di Gunung Botak, Pulau Buru. B3 digunakan untuk memurnikan emas.

Pasukan B3 ini juga disinyalir lemahnya pengawasan dari aparat kepolisian.

“Kenapa saya menilai demikian karena bebas CN (ciannida) beredar di Gunung Botak,” Aktifis Pemuda Muhammadiyah Maluku Ilham Souwakil kepada Rakyat Maluku, Minggu, 12 Mei 2024.

Dan orang yang diduga memasok CN, yakni William, seorang warga keturunan Tianghoa di Namlea.

“Kalau tidak salah kemarin (Sabtu, 11 Mei 2024) ada pembongkaran CN satu kontainer di Namlea, dan tidak diawasi polisi dan Syahbandar,” ujarnya.

Dirinya menyayangkan polisi tidak menindak atau menahan kontainer itu. Padahal, CN ini berbahaya bagi kehidupan alam semesta.

“Supermasih hukum di Maluku tebang pilih. Saudara William diduga pasok CN di wilayah Namlea lewat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ke Pelabuhan Namlea, sedangkan kepolisian Polres Buru hanya diam dan bisu, Bahkan, KSOP Juga diam, ini ada apa?,” tanya dia

Setiap barang lewat kontainer pasti ada manifesnya dan manifes itu tentu di ketahui oleh KSOP dan polisi. Tapi, kenapa tidak terdeteksi oleh kepolisian.

“Bayangkan CN satu kontainer bisa lolos begitu saja, ini artinya jalan tol sudah di sterilkan oleh william dan sudah memahami semuanya,” ucapnya.

Olehnya, dia berharap agar Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku dan Polres Buru tangkap William.

“Sehingga tidak ada tendensi lain dari masyarakat soal kinerja kepolisian,” tutupnya. (AAN)

  • Bagikan

Exit mobile version