RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melakukan peninjauan kembali terhadap progress penanaman pohon yang telah dimulai pada Desember 2023 lalu.
Salah satu lokasi penanaman yang ditinjau yakni; Batalyon Infanteri 731/Kabaresi di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. Disebutkan General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula bahwa penanaman pohon itu dilakukan melalui program Rehabilitasi Lahan Kritis dan Lahan Tidur.
Peninjauan ini dilakukan petugas di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi bersama
bersama Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD).
“Sinergi PLN dan PPAD dalam mendukung Energi Terbarukan ini sekaligus untuk memulihkan kawasan hutan dan lahan kritis sekaligus melakukan mitigasi bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Awat, Kamis, 2 Mei 2024.
Dia berharap, melalui sinergitas ini, kawasan hutan di Kota Masohi bisa terus terjaga, masyarakat terhindar dari bencana alam, seperti banjir dan longsor.
Adapun kegiatan peninjauan ini dihadiri Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa; perwakilan PPAD, Letjen (Purn) A.M. Putranto dan Brigjend (Purn) Suko Basuki.
Sedangkan PLN diwakili oleh Assistant Manager Transaksi Energi, Adam Jumati dan Senior Officer Kinerja Jaringan dan Kontruksi, Nuryanto.
Komandan Batalyon Infantrie 731/Kabaresi, Mayor Inf Fachrozie Fananie, selaku tuan rumah, mendampingi sekaligus memaparkan progres penanaman pohon yang sudah berlangsung sekitar 4 bulan sejak penanaman pertama.
Mengutip arahan Almarhum Ketua Umum PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo bahwa semua program, tidak ada yang mudah, bahkan tidak sedikit mendapat kritik dan tantangan dari kolega maupun bawahan.
Akan tetapi, dengan ketekunan, kesabaran, dan tekad keras dan usaha maksimal, semua bisa terwujud. Dalam menanam pohon, juga diperlukan kepemimpinan yang kuat.
“Jadi kepemimpinan kuat itu tidak hanya di medan perang, tetapi juga termasuk dalam menanam pohon. Kita tidak boleh kalah, pohon harus dirawat, diawasi, dipelototi bila perlu, kalau ada yang mati, harus diganti.
“
Perawatan akan dilanjutkan hingga 8 bulan ke depan sebagai acuan proses monitoring dan pelaporan. Pendokumentasian secara visual dan foto udara untuk pembuktian dan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua Umum PPAD dan PT PLN (Persero) UIW MMU.,” tandasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara PLN dan PPAD dapat terus terjalin sehingga program-program lainnya yang mengedepankan pelestarian lingkungan dalam mendukung energi hijau dapat konsisten untuk dilaksanakan. (CIK)