RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Menjelang dimulainya tahapan Pilkada serentak yang akan digelar di berbagai kabupaten/kota di Maluku, ternyata sejumlah figur muda dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku juga ikut meramaikan bursa pencalonan kepala daerah.
Sebanyak delapan kader HIPMI Maluku yang potensial ikut sebagai peserta Pilkada yakni Gadri R. Attamimi dan Fadli Toisuta di Pilkada Kota Ambon, Taufik Hamud di Pilkada Kota Tual, Ahmad bin Tahir di Pilkada Kabupaten Seram Bagian Barat, Hidayat Samalehu dan Alter Sabandar di Pilkada Kabupaten Maluku Tengah, Didit Serang di Pilkada Kabupaten Maluku Tenggara, dan Dharma Angwarmase di Pilkada Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Ketua Umum BPD HIPMI Maluku, Azis Tunny, menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada delapan kader HIPMI yang digadang-gadang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada yang akan dilaksanakan serempak tahun ini.
“Sesama kader HIPMI kami tentunya bangga dan mengapresiasi ada perwakilan HIPMI pada kontestasi Pilkada di sejumlah kabupaten dan kota di Maluku,” katanya kepada pers di Ambon, Senin (29/04/2024).
Menurut Azis, nama-nama para kader HIPMI yang siap bertarung di pentas Pilkada Maluku itu bukanlah orang asing, dan mereka telah teruji kepemimpinannya di HIPMI, memiliki pengalaman di dunia usaha, termasuk berpengalaman di organisasi kepemudaan dan politik.
“Dengan kapasitas dan pengalamannya, menurut saya mereka siap menghadapi tantangan kepemimpinan di tingkat daerah. Keterlibatan mereka diharapkan dapat membawa energi baru dan ide-ide segar dalam pembangunan di daerahnya,” ujarnya.
Dikatakannya, kehadiran figur-figur muda dan energik dari HIPMI pada pentas politik lokal menunjukkan semangat pemuda yang siap mengambil peran aktif dalam kepemimpinan daerah, serta berkomitmen membawa harapan untuk perubahan dan kemajuan yang berkelanjutan.
Azis mengaku bahwa ia lebih optimis dengan kepemimpinan anak muda. Sebab perkembangan global hari ini yang sudah begitu pesat, membutuhkan pikiran-pikiran maju dari anak muda. Menurutnya, jika ingin melihat daerah cepat mengadaptasi perkembangan, maka pemimpin daerah harus anak muda.
“Sudah saatnya kita berikan kesempatan kepada figur-figur muda untuk memimpin daerah apalagi segmentasi pemilih kita sekarang ini mayoritas anak muda,” tandasnya. (*)