RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden dan Anggota Legislatif (Aleg) telah berakhir dan berlangsung aman, damai, termasuk di Maluku.
Namun, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Bupati dan Walikota sudah di depan mata, karena itu, Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, mengajak seluruh elemen masyarakat kembali menyambutnya daerah (Pilkada) dengan semangat persaudaraan untuk kedamaian dan kemajuan Maluku.
Kapolda mengatakan, proses Pilkada telah dimulai yang ditandai dengan dibukanya pendaftaran oleh partai-partai politik bakal calon pimpinan daerah.
“Mari kita sambut dan laksanakan Pilkada ini dengan semangat damai dan persaudaraan. Para konstestan calon agar menyiapkan program dan adu program dengan baik serta terus menjaga persaudaraan untuk membangun dan memajukan Maluku,” ajak Kapolda Maluku, Selasa, 23 April 2024
Isu atau desas-desus provokatif sudah tak jaman lagi. Sebab, masyarakat semakin pandai dalam menyikapi hal-hal semacam itu.
“Jangan gunakan dan bawa isu-isu perbedaan yang besifat SARA, rakyat semakin cerdas dan pandai, pola-pola seperti itu sudah tidak laku lagi di masyarakat dan hanya membawa perpecahan dan pertikaian antar sesama saja,” pesannya.
Dikatakan, Pilkada merupakan proses demokrasi untuk menentukan calon pemimpin daerah yang harus bersifat sebagai negarawan dan memiliki tekad kuat memajukan Maluku menjadi lebih baik.
“Terpilih atau tidak itu merupakan hal yang biasa dan semuanya kembali kepada rakyat yang akan menentukan pilihannya,” katanya.
Irjen Latif juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat, jangan karena Pilkada yang sebentar lagi dihelat, lantas merusak persaudaraan dan kedamaian di bumi Maluku. Hingga saat ini, kata Kapolda, sejak tahapan Pemilu 2024 dilaksanakan, Maluku dalam keadaan aman dan terkendali.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait karena Pemilu kemarin sudah berjalan dengan lancar dan sejauh ini aman dan terkendali,” ucapnya.
Pehelatan Pilkada pada 27 November 2024 mendatang, kata Kapolda, jangan sampai merusak persaudaraan dan kedamaian yang telah berjalan sangat baik di Maluku.
“Olehnya itu, tim-tim sukses maupun partai politik agar melakukan cara-cara yang baik dan sesuai aturan. Berikanlah pembelajaran politik yang mendidik dan bisa memberikan contoh teladan yang baik bagi rakyat,” pintanya.
Irjen Latif mengungkapkan, pembelajaran politik tidak perlu lagi dengan cara-cara lama yang arogan dan bahkan cenderung anarkis, sehingga justru mengesankan hal yang tidak baik di mata masyarakat.
Menurutnya, masyarakat Maluku semakin cerdas dan akan melihat perilaku yang ditampilkan. Sudah saatnya untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan politik yang cerdas serta modern dalam pelaksanaan Pilkada ke depan.
“Sehingga kualitas hasilnya tentu akan semakin baik dan bermanfaat bagi rakyat,” harapnya.
Sementara kepada penyelenggara, KPU dan Bawaslu agar netral, profesional, proporsional dan bertindak sesuai aturan hukum yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
“Pihak penyelenggara juga memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga semua tahapan proses sesuai aturan dan meniadakan setiap potensi pelanggaran atau kecurangan yang bisa menimbulkan persoalan nantinya,” pungkasnya. (AAN)