RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Proyek pembuatan Tanaman Hutan Rakyat jenis kayu-kayuan (Jati) dan jenis Multy Purpose Tree Species (MPTS) Mangga Okulasi di Desa Lamahang, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru yang dikerjakan Tahun 2023 tak terawat dengan baik. Akibatnya sejumlah anakan Pohon Jati dan Mangga Okuluasi ditemukan dalam keadaan tak sehat bahkan mati.
Proyek seluas 50 Hektare yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam atau dan Reboisasi miliaran rupiah yang dikerjakan kontraktor Rizal Sangadji dikunjungi Komisi II DPRD Maluku dalam agenda pengawasan Tahap I pekan kemarin.
Ketua Komisi II DPRD Maluku, John Lewerissa menyesalkan kondisi tanaman anakan jati dan mangga okulasi yang tidak terawat pasca ditanam pada medio November 2023. “Ini proyek anggarannya besar, kenapa tidak terawat,” tanya Lewerissa kepada pegawai UPT setempat yang ikut bersama dalam kunjungan itu.
Politisi Gerindra yang kembali terpilih untuk periode kedua sebagai anggota DPRD Maluku itu juga mempertanyakan, papan plan yang ditanam tanpa menyertakan besaran anggaran dan perusahan yang menangani proyek dimaksud. Padahal diketahui nilai dari proyek tersebut miliaran rupiah.
Menanggapinya, salah satu pegawai UPT Kehutanan mengatakan, pihaknya hanya menindaklanjuti petunjuk teknis yang sudah ada sehingga papan plan itu dicetak tanpa ada penyertaan besaran jumlah anggaran dari proyek tersebut.
“Kami hanya mengikuti petunjuk teknis yang sudah ada,” ujar salah satu pegawai UPT Kehutanan.(CIK)