RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Tujuh korban yang hilang di laut Perairan Pulau Dua, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, masih dicari tim gabungan Polair dan Basarnas.
Para korban itu diantaranya Yohanes Salwey (26), Jeremias Takndare (40), Yufita Takndare (22), Alowisya Matruty (14), Norberta Sakliresi (14), Defota Salken (14), dan Kristina Sakliresi (14)
Kapolres Tanimbar lewat Kasat Polairud Ipda A Mikini menjelaskan upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan telah memasuki hari ke-7, sejak tanggal 14 Maret 2024.
“Hingga saat ini kami masih belum menemukan para Korban,” katanya kepada wartawan lewat siaran pers, Kamis 21 Maret 2024.
Sesuai dengan SOP, ditemukan atau tidak ditemukan salama tujuh hari itu, maka pencarian dihentikan.
Namun, pencarian tetap dilakukan. Sambung Kasat, tindakan lain yang dilakukan selain upaya pencarian oleh Tim SAR gabungan Polair bersama Basarnas, pihaknya juga turut meminta bantuan kepada kapal-kapal Perikanan yang melintas di sepanjang Pulau Yamdena bagian Timur agar melakukan pemantauan di sepanjang jalur Pelayaran yang mereka lalui.
“Harapan kami agar para korban segera ditemukan dengan selamat, sehingga dapat pulang dan bertemu kembali dengan Keluarga” tutupnya.
Untuk diketahui, kejadian naas ini terjadi kala, Rabu, 13 Maret sekira pukul sekitar Pukul 15.00 WIT, saat itu Jeremias Takndare bersama lima orang pergi ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian untuk piknik. Mereka menggunakan perahu ketinting.
Sesampainya di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga Tumbur untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di Desa Tumbur dalam rangka merayakan hari ulang tahun Yohanes Salwey.
Pukul 21.30 WIT, para korban pamit kepada warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda. Saat itu Modestus Takndare menghububgi mereka untuk tidak kembali Wowonda, karena sudah malam hari dan cuaca laut tidak bersahabat.
Jeremias mengatakan harus pulang karena ada beberapa anak akan mengikuti ujian sekolah pada besok harinya. setelah itu para korban pun langsung berangkat meninggalkan Pantai Tumbur dan menuju Wowonda.
Kamis, 14 Maret 2024 sekitar pukul 09.59 Wit, Jeremias mengirim pesan suara melalui WA kepada salah satu warga Wowonda. Ia mengatakan agar disampaikan kepada orangtuanya datang menjemput. Sebab, perahu mereka sudah hanyut sampai di depan Pulau Dua antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan Wertamrian.
Pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama masyarakat langsung melakukan pencarian dengan menggunakan empat perahu Long Boat. Termasuk melibatkan warga Desa Tumbur menggunakan dua perahu ketinting.
Hasil konfirmasi terakhir dengan Yohanis Salwet, posisi perahu mereka berada di perairan di depan Pulau Dua, Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian, dan mengalami kerusakan pada As Mesin Ketinting yang patah, sehingga perahu ketinting terbawa arus dan angin dari pantai Tumbur hingga ke perairan Pulau Dua.
Selanjutnya tindakan pencarian kembali dilakukan, Jumat, 15 Maret 2024, pukul 03.00 WIT, namun perahu yang digunakan tidak dapat mencapai lokasi sebagaimana diinformasikan Yohanis Salwey
karena cuaca laut buruk.
Salah satu korban, Yofita Yakndare, sempat berkomunikasi melalui Whatsapp dengan keluarga, ia sampaikan Jeremias Takndare J telah meninggal dunia di atas perahu. Setelah itu komunikasi dengan para korban di atas perahu pun hilang saat ini. (AAN)