RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Petahana Nono Sampono di Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dan Abdullah Tuasikal dari Partai NasDem di DPR RI, akhirnya kandas dan tak bisa melanjutkan periodesasi mereka, karena kalah perolehan suara dari empat calon lain di tingkatan legislatif pusat dan utusan daerah.
Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku, untuk DPD RI awalnya Nono Sampono dan Mirati Dewaningsih bersaing untuk merebut kursi terakhir. Nono sempat unggul ketika KPU SBT selesai menggelar pleno rekapitulasi di Bula. Perolehan suara Nono melambung jauh dari Mirati.
Namun ada dugaan migrasi suara ketika saksi salah satu calon anggota DPD memprotes penetapan hasil rekapitulasi suara oleh KPU SBT dalam rapat pleno pekan lalu.
Akhirnya, dugaan migrasi jumlah suara tersebut tidak dapat dibuktikan di pleno tingkat KPU SBT. KPU SBT pun membawa penetapan hasil rekapitulasi untuk rekap dan ditetapkan dalam rapat pleno tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku, yang telah memasuki hari terakhir pada Senin 18 Maret 2024.
Di KPU Maluku, saksi caleg DPD-RI Mirati Dewaningsih, Helmi Sulilatu mengungkapkan bahwa, 3.615 suara milik seluruh calon DPD RI di tiga Kecamatan di SBT yakni Kecamatan Bula Barat, Bula dan Tuktuktolu, berpindah ke Nono Sampono.
Sesuai data yang kita miliki ada 3.615 suara di tiga Kecamatan dari semua calon DPD pindah ke Nono Sampono. di Tuktuktolu 476 suara, Bula Barat 1.100 suara dan 1.153 suara di Bula atau total 2.856 suara. Sisanya 759 suara diambil dari surat suara sisa, ungkapnya.
Permintaan itu pun sesuai rekomendasi Bawaslu Kabupaten SBT. KPU Maluku melalui Ketua Syamsul Rifan Kubangun lalu menskors rapat pleno untuk melakukan sandingan data di tiga kecamatan dimaksud. Benar saja, dari hasil sandingan data terdapat selisih suara yang begitu signifikan untuk calon anggota DPD RI di Kabupaten SBT.
Ternyata ditemukan adanya pergeseran suara. Misalnya, suara Nono Sampono sebelum dilakukan sandingan data berjumlah 14.554 suara. Tapi setelah dihitung ulang untuk tiga kecamatan itu berkurang menjadi 11.082.
Kemudian Bisri As Shiddiq Latuconsina yang keluar sebagai pemenang di SBT juga, datanya mengalami perubahan tapi tidak terlalu signifikan. Dimana suara sebelum disandingkan yakni 26.393 berubah tipis jadi 26.292.
Lalu Ana Latuconsina 10.484 suara berubah jadi 10.736, lalu Mirati Dewaningsih 4.486 berubah jadi 4608, Novita Anakotta 1.145 berubah jadi 1.593, serta Siti Aminah Amahoru 16.474 berubah jadi 15.859 suara.
Dengan adanya sandingan data tersebut, Ketua KPU Maluku langsung menanyakan kepada para saksi yang hadir dalam pleno kemudian mengesahkan hasil itu.
Setelah KPU Provinsi Maluku melakukan pencocokan data dengan C-Hasil pada 3 kecamatan di Kabupaten SBT, Nono yang sempat berada di urutan empat caleg DPD dengan suara terbanyak, justru turun ke urutan lima. Dengan demikian, Mirati Dewaningsih berhasil menduduki kursi terakhir DPD RI periode 2024-2029.
Adapun perolehan suara caleg DPD RI Dapil Maluku setelah dilakukan pencocokan, yakni Novita Anakotta 180.335 suara yang mendapatkan kursi pertama, Ana Latuconsina dengan 126.595 suara kursi kedua, Bisri Latuconsina 110.163 suara menduduki ketiga, dan Mirati Dewiningsih 85.690 suara sehingga berhak mendapatkan kursi keempat.
Sementara Nono Sampono yang berada di urutan lima memperoleh 84.660 suara. Perbedaan suara Mirati dan Nono sebanyak 1.030.
Sementara itu, Abdullah Tuasikal yang baru satu periode menjadi anggota DPR RI dari Partai NasDem tak seberuntung isterinya Mirati Dewaningsih di DPD.
Bagaimana tidak, Tuasikal harus terdepak karena hanya mengantongi 40.140 suara dengan total suara partai 91.835
Suara Abdullah Tuasikal bahkan dikalahkan Michael Wattimena yang berhasil meraih 51.928 suara, kendati suara keseluruhan Partai Demokrat hanya 70.184.
Berdasarkan data penetapan KPU Maluku untuk kursi DPR RI, peraih kursi pertama adalah Widya Pratiwi dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan 163.315 suara. Total suara PAN adalah 178.770.
Kursi kedua ditempati Sadiah Uluputty dari PKS dengan total suara partai 146.716. Suara Sadiah sendiri sebanyak 93.119.
Kursi ketiga ditempati Mercy Barends dengan dari PDIP dengan total suara partao 145.777. Suara perorangan Mercy adalah 100.703.
Kursi keempat ditempati Hendrik Lewerissa dari Gerindra yang kendati sara perorangannya melampaui Sadiah Uluputty, yaitu 99.911 suara namun akumulasi suara Genrindra hanya 136.989.(NAM)