RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Puluhan warga yang menjadi korban penipuan money politic oleh Caleg DPRD Provinsi Maluku dapil Maluku 1 (Kota Ambon) dari Partai NasDem nomor urut 3, Rimaniar Julindra Hetharia, menggeruduk Kantor Partai NasDem Provinsi Maluku, di Jalan Melati, Nomor 34, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin, 18 Maret 2024, pagi.
Pantauan media ini, puluhan warga yang rata-rata emak-emak tersebut langsung menerobos masuk ke ruang tamu Kantor Partai NasDem Maluku sambil berteriak Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, telah menciptakan kader dan caleg penipu, dalam hal ini adalah Rimaniar Julindra Hetharia.
Sebagian warga lainnya menurunkan papan nama Partai NasDem dan berdiri di depan Kantor NasDem Provinsi Maluku sambil memegang poster bertuliskan “Rimaniar Galojo Kekuasaan”, “Rimaniar Bayar Masyarakat Par Jadi DPRD Maluku”, “Partai NasDem Tukang Parlente”, “Kantor NasDem Parlente”, “Anak Buah Surya Paloh Parlente”, “Surya Paloh Ciptakan Kader Penipu”, “Bapak Ketua NasDem Maluku Katong Butuh Keadilan”.
Sayangnya, tidak ada satupun pengurus atau kader Partai NasDem Provinsi Maluku yang berada di tempat. Yang ada hanyalah penjaga kantor. Meski demikian, warga tetap berorasi dengan nada lantang di dalam ruangan kantor maupun di depan Kantor Partai NasDem Maluku hingga membuat pusat perhatian oleh masyarakat sekitar.
Adilah, salah satu warga yang manjadi korban penipuan money politik oleh caleg Rimaniar Julindra Hetharia, mengatakan bahwa kehadiran mereka di Kantor Partai NasDem Provinsi Maluku untuk memberitahukan langsung Ketua DPW Partai NasDem Maluku, Hamdani Laturua, bahwa kadernya, Rimaniar Julindra Hetharia, merupakan seorang penipu.
“Kita harus ketemu dengan ketua NasDem Maluku agar beliau tahu bahwa ada kadernya yang penipu seperti Rimaniar ini. Jangan dia (Rimaniar) duduk di kursi DPRD baru dia tipu masyarakat,” tegasnya, dengan nada kesal, kepada media ini di sela-sela unjuk rasa depan Kantor Partai NasDem Provinsi Maluku.
Dia juga berharap agar Partai NasDem dapat segera menindaklanjuti kasus money politik tersebut dan memberikan sanksi tegas kepada Rimaniar Julindra Hetharia.
“Kita sudah lapor di Bawaslu dan juga Polda Maluku. Kita harapkan caleg seperti ini dapat didiskualifikasi. Dia sudah tipu banyak masyarakat. Kita punya semua bukti lengkap tentang kejahatan Rimaniar ini,” ungkap Adilah.
Muhammad Saimima, yang juga menjadi korban penipuan money politik oleh caleg Rimaniar, menceritakan, beberapa hari sebelum pencoblosan 14 Februari 2024, tim dari caleg Rimaniar mendatangi warga RT 01 dan RT 03/ RW 06, serta warga RT 02/ RW 05, Kompleks Kampung Jawa, Kelurahan Pandan Kasturi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Kepada warga setempat, kata Saimima, tim dari caleg Rimaniar tersebut meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bentuk dukungan suara terhadap caleg Rimaniar dengan catatan setelah warga memberikan hak suaranya kepada caleg Rimaniar yang disertai bukti, maka akan diberikan uang sebesar Rp250 ribu per suara.
“Beliau (Rimaniar) memberikan janji kepada masyarakat bahwa setelah beliau ada suara langsung bayar. Ternyata beliau bohong, beliau sudah kabur, nomor handphonenya juga sudah tidak lagi aktif,” bebernya.
“Kasian ibu-ibu ini yang tadinya harus mengurus keluarganya di rumah, malah sibuk mengurus kepentingan ibu Rimaniar. Beliau penipu,” sambung Saimima.
Saimima juga berharap agar kedepannya masyarakat tidak lagi memilih seorang caleg penipu seperti Rimaniar.
“Kalau jadi dewan penipu, maka kedepannya masyarakat Maluku mau jadi apa, karena pasti dia tetap menipu. Rimaniar harus di diskualifikasi agar tidak menganggap remeh masyarakat,” pungkasnya.
Terkait aksi tersebut, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Maluku, Hamdani Laturua, yang coba dikonfirmasi media ini via telepon seluler, tidak berhasil terhubung lantaran nomor handphonenya tidak aktif.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Maluku, Rasid Wokanubun, yang berhasil dikonfirmasi media ini via telepon seluler, mengakui bahwa pihaknya telah mendengar adanya persoalan penipuan money politic oleh caleg Rimaniar.
“Jadi memang kita sudah dengar masalah ini, tapi kita harus rapat dulu baru kita buat kajian-kajian. Saya juga sudah pernah komunikasikan dengan ketua DPW, jadi arahan ketua DPW nanti kita buat rapat untuk menindaklanjutinya,” terangnya.
Caleg DPRD Provinsi Maluku dapil Maluku 1 (Kota Ambon) dari Partai NasDem, Rimaniar Julindra Hetharia, yang coba dikonfirmasi beberapa kali via telepon seluler maupun pesan WhatsApp (WA), belum juga berhasil terhubung hingga berita ini terbitkan. (RIO)