RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Bentrok antarkelompok kembali pecah di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Kali ini pemuda Ohoijang Pantai versus pemuda Komplek Pemda, dan pemuda Pokarina versus Pemda Kelurahan Ohoijang, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Bentrok terjadi pada Selasa, 20 Februari 2024, sekira pukul 02.00 WIT, di depan Kantor Dinas Sosial.
Sementara Pokarina dan Pemda, terjadi, Selasa, 20 Februari sekira pukul 21.15 WIT, di Perempatan Toko Tera Komplek Pemda, Kelurahan Ohoijang Watdek, Kecamatan Kei Kecil.
Kejadian di depan Kantor Dinsos, menyebabkan
Samuel Loblar (16), mengalami Luka panah pada bagian pergelangan tangan kiri, bahu kiri, leher sebelah kanan, punggung belakang dan kaki kiri, dan Andika Ubro (21), luka tembak pada bagian punggung kanan.
Sementara bentrok di Pertigaan Toko Tera, tiga orang mengalami luka-luka.
Kasat Reskrim Polres Malra, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen, bahkan terkena panah di kepala, anggota Brimob Bharaka Ahmat Maswatu, luka panah di lutut, sedangkan Harlop Umaratan, terkena peluru senapan angin. Pelajar ini kemudian meninggal dunia Rabu, 21 Februari, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Karel Sadsuitubun, Langgur.
Selain korban, dua unit kendaraan roda dua ikut dirusak.
Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku, peristiwa pertama diduga karena saling ejek antarkedua kelompok.
Untuk peristiwa di depan Toko Tera, diduga berawal dari pemuda Pemda yang berjumlah 6 orang sedang duduk. Tiba-tiba mereka didatangi pemuda Pokarina dan mengejar pemuda Pemda.
Dari situlah terjadi konsentrasi massa kedua kelompok yang menjurus pada saling serang.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat menjelaskan, dua kejadian ini diduga masalah sepeleh yang berimbas pada bentrokan.
“Pertama pada Selasa dini hari itu pemuda Ohoijang Pantai dan pemuda Pemda,” katanya saat dikonfirmasi Rakyat Maluku, Rabu, 21 Februari 2024.
Dari sini terdapat dua pemuda luka-luka karena kena panah dan peluruh karet.
Sedangkan di depan Toko Tera, ada tiga korban. Kasat Reskrim, anggota Brimob dan seorang pelajar.
“Kalau Kasat Reskrim sudah dievakuasi ke Ambon untuk mendapat perawatan medis karena anak panah kena kepala. Kalau pelajar itu tadi malam kritis, dan tadi pagi meninggal dunia,” ungkapnya.
Situasi saat ini, tambah Kabid Humas, sudah kondusif. Karena itu, mantan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku ini, minta warga untuk menahan diri.
“Serahkan semua kepada aparat keamanan. Jika ada persoalan, lapor ke aparat kepolisian jangan bertindak sendiri-sendiri,” ingatnya. (AAN)