RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Teka-teki siapa figur yang bakal melenggang ke Senayan, baik DPR RI dan DPD RI mewakili daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Maluku, mulai terlihat pada hitungan sementara (sirekap www.pemilu2024kpu.go.id) sampai pukul 23.23, Selasa tadi malam.
Perolehan suara sementara DPR RI misalnya, suara terbanyak dipimpin istri Gubernur Maluku, Murad Ismail, Widya Pratiwi asal Partai Amanat Nasional dengan suara 33.494. Di partai yang sama ada Arbab Paproeka dengan suara 1.540, Munir Kairoti 1.313, dan Inge Marlyn L De Jong 1.193.
Perolehan suara terbanyak kedua diraih Ketua DPW Gerindra Maluku, Hendrik Lewerissa dengan total suara 26.580. Suara Hendrik itu juga ditunjang suara caleg lain, seperti Rudolf F Pical dengan suara 3.017, Hanifah Hehanussa 1.369, dan F Alimuddin Kolatlena sebayak 1.083.
Posisi ketiga perolehan suara sementara diduduki petahana asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Saadiah Uluputy dengan suara 20.104. Suara PKS juga didukung Amir Rumra dengan raihan 5.574, Sudarmo 1.069, dan Topiyarini 445 suara.
Kursi keempat terdapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di partai ini, Mercy C Barendz masih kokoh memimpin dengan suara 19.487, disusul Herman Koedoeboen 3.832, Yohanes Joni S, 2.126 dan Moh Hudhallah 787 suara.
Menariknya, ada Michael Wattimena asal Partai Demokrat yang meraih suara 12.661 atau berada di urutan kelima raihan suara sementara. Michael bahkan mengalahkan suara incumbent asal Partai NasDem, Abdullah Tuasikal yang saat ini baru mencatatkan suara 10.624 .
Suara tersebut berasal dari perhitungan di 2.071 dari 5.622 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Provinsi Maluku. Berdasarkan data itu, persentasenya baru 36.84 persen yang direkap KPU pada aplikasi sirekap, ungkap salah seorang kominisoner KPU Provinsi Maluku, Selasa tadi malam.
Selain DPR RI, kursi calon Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Maluku, juga menarik untuk dilihat pada aplikasi tersebut. Berdasarkan real count KPU per 20 Februari 2024, dimana data yang masuk sudah 44, 93 persen dari totol TPS di Maluku yang masuk. Dari rekap tersebut, tiga Srikandi asal Maluku yang merupakan petahana masih kokoh dengan perolehan suara tertinggi.
Mereka adalah Novita Anakota yang menduduki peringkat teratas perolehan suara dengan perolehan sebanyak 58.981 suara, disusul Ana Latuconsina dengan perolehan 36.449 suara dan di posisi ketiga ada Miranti Dewiningsih dengan perolehan 32.341 suara.
Dilihat dari perolehan suara ketiga srikandi Maluku ini, posisi mereka sulit dikejar oleh calon lain.
Sementara kursi keempat di DPD RI diprediksi masih jadi perebutan. Pasalnya, incumbent Nono Sampono hingga kini dikalahkan pendatang baru Bisri As Shidiq Latuconsina.
Perolehan suara Nono Sampono yang masuk hingga Selasa, 19 Februari adalah 25.402, sementara perolehan suara Bisri 28.250. Dengan demikian, Bisri memiliki peluang untuk menggeser Nono Sampono yang sudah tiga periode di DPD RI mewakili masyarakat Maluku itu.
Nono Sampono kepada wartawan, Senin, 19 Februari mengatakan, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang saat ini digunakan untuk melihat hasil hitungan sementara para caleg di Pemilu 2024 hingga kini masih bermasalah.
Karena itu, ia berharap masyarakat dan media tidak menggunakan data di link KPU sebagai bahan perbandingan caleg siapa yang lolos.
Anggota DPD-RI periode 2019-2024 Dapil Provinsi Maluku ini lalu menawarkan dua solusi penyelesaian terhadap Sirekap yang Bermasalah.
Pertama semua data di link KPU Sirekap harus dihapus karena data-data tidak sesuai, dan tidak merata pada semua kandidat dan menyebar di 11 Kabupaten/Kota dan yang kedua, segera dilakukan perbaikan dan disesuaikan dengan form C1, dari tingkat kecamatan, kabupaten hingga tingkat provinsi.
Sementara itu Ketua Tim Media Nono Sampono, Sukardi Arifin, menjelaskan terdapat 39 TPS yang terjadi kesalahan input data hasil pemilihan khususnya calon anggota DPD-DPR-RI dapil Maluku.
“Kita mendapatkan laporan dari tim di lapangan terjadi beberapa masalah, khususnya di Kabupaten Tanimbar di Selaru, Pulau Kilang dan Labobar, Kecamatan Tanimbar Utara, ada salah satu calon memperoleh suara signifikan, dan calon yang lain tidak mendapatkan suara sama sekali,” ungkap Sukardi.
Sukardi menuturkan 14 kandidat calon anggota DPD-RI Dapil Maluku memang mendapat imbas suara dari kesalahan Sirekap ini. Namun ada yang mendapat suara jauh lebih besar, dan ada yang kecil, bahkan ada yang selisih 5000 suara.
Anehnya lagi, tambah Sukardi, ada TPS yang jumlah pemilihnya lebih dari 300 pemilih. Padahal harusnya setiap TPS itu pemilihnya hanya berkisar 260 sampai 300 pemilih saja.
“Karenanya KPU di Maluku tidak perlu lagi merilis hasilnya melalui SiRekap,” tandas Sukardi. (SYN/NAM/RM)