RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Peneliti dari Rakyat Maluku Research, Imbing Tuhuteru, M.Si mengungkapkan, berdasarkan hasil anailsa kualitatif lembaga itu, hanya tujuh partai yang berpeluang meraih kursi DPR RI dari dapil Maluku.
Tujuh partai itu masing-masing, empat partai yang kini adalah incumben yaitu, Gerindra, PDIP, PKS dan NasDem. Lalu tiga partai lainnya yang juga kini bersaing adalah, Demokrat, Golkar dan PAN.
”Hanya tujuh partai ini yang berpeluang dan saat ini bersaing untuk mendapatkan empat jatah empat kursi Maluku di Senayan,” kata Tuhuteru kepada wartawan media ini, Senin, 5 Februari 2024.
Menurut dia, hanya tujuh partai ini yang bersaing di tingkat DPR RI karena pada beberapa partai, kendati calon legislatifnya cukup mumpuni tetapi faktor pemenuhan persyaratan Parlemen Threshold (PT) akan ikut mempengaruhi sehingga figur-figur tersebut bakal terganjal.
Ia mencontohkan PSI yang saat ini lagi gencar-gencar berjuang melakukan sosialisasi agar bisa lolos ke Senayan, namun berdasarkan hasil survey beberapa lembaga, kemungkinannya sangat kecil.
”Selain PSI, ada beberapa partai lain seperti Perindo, PBB, Hanura, dan partai baru yaitu Partai Ummat, PKN, Gelora dan Partai Buruh. Partai-partai ini berdasarkan hasil survey beberapa lembaga kredibel diprediksi tak lolos PT,” pungkasnya.
Ditambahkan pula, berdasarkan hasil survey secara nasional, hanya sembilan partai yang diprediksi lolos ke Senayan, sehingga jika di Maluku, hanya 7 Partai yang bersaing, hal itu sudah sesuai dengan analisa kewilayahan.
Menyinggung soal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Maluku, Tuhuteru mengatakan, berdasarkan analisa, kendati di PPP figur calegnya sudah mewakili unsur kewilayahan, namun efek elektoralnya masih kurang, akibat kurangnya sosialisasi sampai ke grass root.
”Hal ini juga berlaku bagi PKB yang kendati secara nasional diprediksi lolos PT, namun di Maluku, caleg-calegnya diprediksi tak mampu menyumbang perolehan suara yang signifikan untuk bisa merebut satu dari empat kursi jatah Maluku.
Kata dia, bagi PPP dan PKB, hal ini haris menjadi koreksi agar caleg-caleg-nya lebih kerja keras lagi dalam meraih suara, karena Pemilu masih beberapa hari lagi.
”Ya, politik itu bisa berubah dalam hitungan hari, bahkan jam. Tergantung bagaimana merubahnya. Mereka harus bekerja ekstra keras agar bisa ikut bersaing dengan tujuh partai yang saya sebutkan di atas. Ya, kalau nanti dua partai ini bisa lolos, itu sangat luar biasa,” pungkasnya.
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan analisa lembaganya, pada partai incumben, ada peluang terjadi pergantian figur anggota legislatif karena persaingan antar calon legislatif di daftar caleg internal juga cukup variatif.
Ia mencontohkan, di PKS misalnya, selain Saadiyah Uluputty yang adalah incumben, ada beberapa nama juga yang berpotensi untuk bersaing.
”Saadiyah Uluputty walaupun incumben, namun ada beberapa faktor yang menjadi ancaman bagi dirinya, karena selain pesaing di internalnya ada Amir Rumra, kantong-kantong suaranya di Maluku Tengah terancam karena direbut oleh beberapa caleg dari partai lain.
Sedangkan, lanjut dia, untuk Kursi DPR RI Partai NasDem, berdasarkan analisa, berpotensi digeser oleh caleg Partai Golkar, Partai Demokrat juga PAN.
”Iya ada potensi itu, NasDem bisa tergusur jika kerja-kerja lapangannya tidak maksimal. Yang berpotensi menggesernya adalah Golkar, Demokrat atau PAN,” ungkapnya.
Kata dia pula, apa yang disampaikannya ini, penting untuk menjadi bahan evaluasi bagi para celeg yang mestinya memanfaatkan efek ekor jas pilpres agar bisa meraup suara juga di berbagai tingkatan termasuk di tingkat DPR RI.
Tuhuteru lalu memaparkan, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh partai politik dan calon legislatifnya untuk memenangkan kontestasi antara lain; pertama, memobilisasi massa dukungannya untuk datang ke TPS agar dapat memilihnya, yang kedua, menekan pemilih mengambang atau swing voters dan juga menekan pemilih yang belum menentukan pilihan di basis masing-masing.
”Saya pikir ini adalah cara-cara jitu bagi partai dan calon legislatifnya agar bisa mendulang suara yang banyak pada hari pencoblosan nanti, mumpung pemilu tinggal beberapa hari lagi,” tandasnya.
Di akhir pembicaraannya, Imbing Tuhuteru berharap agat pemilu 14 Februari 2024 ini dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pelanggaran atau kecurangan serta berlangsung dalam kondisi aman dan kondusif demi keberlangsungan dan kesehatan demokrasi Indonesia yang lebih baik. (**)