RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kesulitan mendapatkan air bersih masih kerap terjadi di beberapa desa/kelurahan di Kota Ambon. Salah satunya yang dirasakan sejumlah warga di kawasan Farmasi Atas, Kelurahan Kudamati, Kota Ambon.
Salah seorang warga kawasan Farmasi Atas, RT 05 RW 07, Bobby Palapia, mengaku sudah sejak lama masyarakat di kawasan Farmasi Atas dan sekitarnya kesulitan memperoleh air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
“Sudah lama permasalahan terkait air ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal, air bersih ini merupakan kebutuhan utama untuk hidup,” ujar Bobby, kepada media ini, Kamis, 18 Januari 2024.
Menurut Palapia, untuk memperoleh air bersih, masyarakat setempat terpaksa membeli. Sementara latar belakang ekonomi masing-masing keluarga berbeda-beda. Hal inilah yang mesti menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kota Ambon.
“Permasalahan yang terjadi itu lantaran pemerintah kurang mengambil langkah-langkah yang strategis untuk bagaimana mengatasi permasalahan air bersih,” tuturnya.
Padahal, kata Palapia, pemerintah harus mempunyai langkah yang inovatif untuk bisa mengelola sumber mata air di daerah itu untuk bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat setempat.
“Sumber mata air sudah ada, hanya bagaimana langkah pemerintah untuk membangun bak penampungan atau punya inovasi yang bisa memanfaatkan sumber mata air itu untuk bisa dinikmati oleh masyarakat yang ada di kawasan Farmasi Atas dengan baik,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ambon, Rina Purmiasa, mengatakan di Farmasi Atas sebagian wilayah terjangkau oleh PDAM dan sebagian tidak.
“Itu mungkin mereka belum menjadi langganan PDAM, tapi di Farmasi Atas ada yang terjangkau ada yang tidak,” kata Rina.
Dia mengakui, yang tidak terjangkau pertama debit air sudah tidak mampu Karena semua itu bersumber dari Wainitu.
“Jadi jaringan yang ada ke Farmasi Atas itu sudah full kapasitas sehingga sudah sulit untuk mengembangkan saluran yang baru, karena tekanan air tidak mampu lagi untuk menjangkau ke tempat yang lebih tinggi,” katanya.
“Bicara soal ketersediaan air sebetulnya PDAM dalam posisi sebagai operator. Sehingga itu harus menjadi kebijakan pemerintah daerah,” tambah Rina. (RIO-MON)