RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — MALUKU UTARA, — Sebagai salah satu program ikonik petualangan khas untuk mengeksplorasi kekayaan alam dan ragam budaya nusantara, Daihatsu melalui program Terios 7 Wonders melakukan eksplorasi pesona keindahan alam Maluku Utara pada 14-19 Januari 2024. Selain untuk mempromosikan keindahan dan pesona Indonesia, program ini sekaligus membuktikan ketangguhan Daihatsu Terios dalam melintasi berbagai kondisi medan jalan di Indonesia.
Setelah mengunjungi destinasi 2 Wonders sebelumnya, yaitu Situs Bersejarah Kedaton dan Hutan Mangrove, kali ini tim ekspedisi kembali melanjutkan ekspedisi menuju WONDERS 3 dan WONDERS 4, yakniSungai Gaongo dan Desa Talaga-Adat Dodengo. Perjalanan ditempuh dengan jarak sekitar 150 Kilometer untuk menggali potensi wisata dan budaya yang terletak di Kecamatan Ibu, sekaligus merupakan desa terujung di Kabupaten Halmahera Barat.
Gaongo merupakan sebutan bagi warga di desa Naga, yang artinya tempat mandi (Sungai). Dulu, orang desa Naga sering sekali mandi di sungai (Gaongo). Sehingga sampai sekarang orang-orang menyebutnya Sungai Gaongo. Sungai dengan panjang kurang lebih 800 meter ini merupakan tempat masyarakat melakukan aktivitas seperti mandi, mencari ikan, mencari udang dengan cara sogili dengan cara tradisional atau disebut juga dengan “ba jubi” alias memanah.
Sedangkan untuk nama Desa Naga sendiri memiliki 2 versi yang pertama desa ini diberi nama oleh seorang pendeta karena beliau melihat batu yang mirip dengan kepala ular naga yang kedua berasal dari bahasa daerah yaitu Na’ga yang artinya ada.
“Kami di sini desa yang paling ujung di Halmahera Barat. Mungkin terkait dengan sedikit sejarah, sejarah desa Naga ini, awal mula nama desa Naga ini diambil dari bahasa suku Tabaro,” ujar Orvans Lexi Uang, selaku Kepala Desa Naga.
Selanjutnya, tim ekspedisi juga berkunjung ke Desa Talaga untuk melihat tradisi adat Dodengo. Tradisi adat Dodengo merupakan teknik dan seni bela diri asli Gamkonara yang menampilkan pertarungan satu lawan satu. Tradisi Dodengo merupakan tradisi yang dibawakan oleh Syekh Ishak Waliyullah asal iran yang merupakan orang pertama yang mengislamkan orang-orang di tanah Gamkonora.
Sebelum Tradisi Dodengo dimainkan 1 minggu sebelumnya, terdapat beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu menyiapkan material seperti Gaba, Salawaku, Gong, Tifa, dan tempat khusus untuk memainkan Dodengo. Dodengo baru mulai diadakan kembali atas usaha pemuda di desa Talaga pada tahun 2003 sampai sekarang. Itulah mengapa Dodengo lebih dikenal di desa Talaga.
“Selaku kepala desa, saya ucapkan terima kasih kepada Daihatsu yang telah berkunjung di desa Talaga. Desa ini memiliki ragam potensi budaya, adat, bahkan potensi pariwisata. Saya kira ini menjadi sebuah momentum penting atas kedatangan Sahabat Daihatsu di salah satu desa di Halmahera Barat ini,” ujar Yusri Ahya, Kepala Desa Talaga, Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat.
Setelah menyaksikan keseruan tradisi Dodengo, keesokan harinya tim ekspedisi melanjutkan perjalanan kembali menuju WONDERS 5, yaitu Teluk Jailolo. Teluk Jailolo menawarkan pemandangan spektakuler dengan pantai pasir putih, air laut yang jernih, dan hutan hijau yang melingkupinya. Disini, tim ekspedisi menikmati keindahan alam laut yang kaya dan menyelam di perairan yang indah.
Salah satu pulau kecil tak berpenghuni yang terletak di teluk jailolo yaitu Pulau Babua juga semakin menambah kecantikan pesona destinasi ini. Pulau ini penting bagi budaya warga Jailolo, secara adat dan turun temurun hingga saat ini masyarakat setempat masih rutin menaruh sesajen di atas perbukitan Babua yang tersusun dari batu-batu hitam berukuran besar.
Sebagaimana diketahui, petualangan Terios 7 Wonders tahun ini memasuki tahun ke-11, setelah sebelumnya sukses menjelajahi area Sumatera pada tahun 2012; disusul Jawa (2013); Sulawesi (2014); Kalimantan (2015); Flores (2016); Maluku Utara (2017); Maluku Selatan (2018); Bengkulu, Pontianak, dan Kolaka (2019); Kalimantan Timur, Sumba, dan Baubau (2022); serta Nusa Tenggara Barat (2023).