RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias mendukung keberadaan personil TNI AL yang ditugaskan di Pelabuhan Yosudarso Ambon.
Sebab menurutnya, keberadaan para personil Marinir selain juga Personil KPPP itu ikut berdampak terhadap kenyamanan dan ketertiban di Pelabuhan terutama dalam proses embarkasi-debarkasi penumpang dan barang.
“Ini bukan soal apa dan apa. Selama saya berada di Ambon, sering kali tidak terlalu tertib. Karena itu, dengan adanya satuan Polisi KPPP maupun Marinir, kelihatan cukup aman,” ujar Yeremias ditemui di Gedung DPRD Maluku, Rabu, 10 Januari 2024.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Maluku itu mengungkapkan, bagaimana situasi amburadul di pelabuhan saat kapal Pelni bersandar yang beredar melalui video viral.
Dalam video itu terlihat jelas, para buruh berebutan naik ke atas kapal seperti layaknya tejadi “tanah goyang”.
Tapi dengan adanya pengamanan dari personil Marinir ini, situasi terkendali. Masyarakat yang mau naik ke dalam kapal pun lancar dan aman.
Tidak hanya itu, kata Yeremias, keberadaan personil Marinir juga meminimalisir penumpang gelap alias penumpang yang masuk ke dalam kapal tanpa mengantongi tiket.
“Saya pernah inspeksi dalam kapasitas sebagai anggota DPRD atau pengawasan di lapangan beberap waktu lalu di dalam kapal.Saat itu, kami temukan 162 penumpang yang tidak memiliki tiket, alias “naik tembak”. Parahnya, penumpang gelap ini juga mengantongi stempel di tangannya sebagai bukti bahwa mereka punya tiket. Kami pun menelusuri dan ketahuan bahwa ada oknum-oknum yang turut bermain. Bahkan, sampai-sapai juga ada penjualan tiket palsu yang bukan dikeluarkan Pelni. Nah, ini benar-benar terjadi. Tapi dengan adanya penugasan Marinir melalui kerjasama Pelni Pusat dan Mabes TNI AL, kondisi itu bida ditekan,” ungkapnya.
Meski mendukung keberadaan TNI AL di Pelabuhan Ambon, Yeremias mengatakan, harus ada batasan-batasan guna memberikan rasa aman bagi para penumpang.
“Biasanya kalau orang lihat banyak aparat pasti merasa tidak aman. Padahal belum tentu.Nah, ini juga harus menjadi pertimbangan. Tetapi prinsipnya, keberadaan Marinir di Pelabuhan Yosudarso Ambon sangat membantu, “tutup Yeremias.
Di tempat terpisah, General Manager (GM) PT. Pelni Cabang Ambon, Ilhamda menjelaskan, keberadaan TNI AL di Pelabuhan Ambon merupakan bentuk kerjasama Mabes TNI AL dan Managament Pelni Pusat.
Ilhamda mengungkapkan, selama enam bulan penugasan di Pelabuhan Yosudarso Ambon, personil Marinir telah berhasil mengurangi jumlah penumpang gelap di Kapal Pelni. Bahkan berhasil menggagalkan sejumlah pengiriman barang illegal via Kapal Pelni yang sandar di Pelabuhan Ambon.
Di antaranya, pengamanan tiga pucuk Senjata Api (Senpi) rakitan yang dibawa penumpang di KM Sirimau, menggagalkan pengiriman air raksa di KM Ngapulu,menggagalkan pengiriman daging Penyu illegal serta menggagalkan penyelundupan Satwa dilindungi jenis Burung Kakatua dan Nuri dari Ambon ke Pulau Jawa. Juga menggagalkan pengiriman 1 Ton Minuman Keras (Miras) jenis Sopi.
Dampak lain dari keberadaan satuan TNI AL di Pelabuhan Yosudarso Ambon adalah, adanya peningkatan ketertiban dalam proses embarkasi-debarkasi penumpang dan barang.
“Jadi ini dipantau langsung PT. Pelni Pusat, bahwa Pelabuhan Ambon, merupakan pelabuhan paling tertib dalam proses embarkasi-debarkasi penumpang. Tak kala penting adalah, adanya peningkatkan laba yang sangat signifikan dalam laporan kinerja Pelni Cabang Ambon Tahun 2023,” tandas Ilhamda.
Ilhamda juga menekankan, bahwa tugas Marinir di Pelabuhan Ambon tidak mengambil alih tugas pengamanan di Pelabuhan dari Kepolisian maupun KSOP yang bertugas di lapangan.
“Mereka hanya memback up Pelni, mengantisipasi kebocoran baik penumpang maupun barang yang lalu lalang di Pelabuhan Yosudarso,”tegasnya.
Kesempatan itu, Ilhamda juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas keberhasilan tugas-tugas personil TNI AL di Pelabuhan Yosudarso Ambon.
“Kami Pelni sangat membutuhkan pengamanan aparat TNI AL di Pelabuhan Ambon,” tutup Ilhamda.(CIK)