RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) terus melakukan langkah-langkah kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama dalam Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Hal ini dilaksanakan seperti yang termaktub dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2022. Maka, melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, diwujudkan sebuah kolaborasi dengan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD).
Program yang dijalankan yakni penanaman pohon untuk program Rehabilitasi Lahan Kritis dan Lahan Tidur di Batalyon Infanteri 731/Kabaresi, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyampaikan, program kolaborasi ini akan memberikan dampak baik terhadap lingkungan dan hutan di tahun-tahun mendatang.
Selain itu, akan menjadikan udara lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi udara, menjawab isu dekarbonisasi dan secara tidak langsung memberikan sumbangsih besar bagi keberlangsungan hidup bersama.
Selain itu juga, aksi penanaman pohon ini sebagai upaya kami dalam menjalankan bisnis ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan, dimana salah satu pilar transformasi PLN yaitu Green yang berarti bahwa Perusahaan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan demi mewujudkan energi hijau, bersih, dan ramah lingkungan ujar Awat, Sabtu 16 Desember 2023
.
Sebagai awal aksi, akan ditanam sebanyak 3000 pohon pada 15 hektar lahan yang disediakan. Penanaman ini secara simbolik dilakukan oleh Assistant Manager Transaksi Energi, Adam Jumati dan Senior Officer Kinerja Jaringan dan Kontruksi, Nuryanto bersama Komandan Batalyon Infantrie 731/Kabaresi, Mayor Inf Fachrozie Fananie dengan jenis pohon Durian (Durio Zibethinus).
Batalyon Infantrie 731/Kabaresi, Maluku Tengah merupakan salah satu dari empat lokasi target program rehabilitasi seperti Hulu DAS Citarum, Kabupaten Bandung; Brigif Para Raider 3/TBS, Kariango Maros; dan Batalyon Infantrie 516/Caraka Yudha, Gresik.
Program ini diawali dari persiapan lahan, pengukuran, pemetaan foto udara, pembuatan lubang tanam, pemupukan, pembuatan penampungan air dan patok.
Penanaman dilakukan secara geo tagging (pengambilan foto dan koordinat setiap pohon yang ditanam) untuk baseline data sebagai acuan proses monitoring dan pelaporan. Perawatan akan dilakukan hingga 12 bulan kedepan.
Pendokumentasian secara visual dan foto udara tentunya akan dilakukan untuk pembuktian dan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua Umum PPAD dan PT PLN (Persero).
Kolaborasi ini sejatinya akan berdampak pada penguatan sinergi PLN dengan salah satu Stakeholder kunci, yakni TNI, dimana peningkatan sinergi ini sangat diperlukan bagi PLN dalam hal mempertahankan eksistensi PLN sebagai Perusahaan Penyedia Ketenagalistrikan yang mempunyai peranan penting dalam menyuplai listrik di seluruh Indonesia. (CIK)