RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sedikitnya, 100 pedagang Papalele atau yang sering disebut mama-mama Papalele dari Pulau Ambon bakal ditempatkan khusus di gedung Pasar Mardika.
Hal itu dibenarkan Ketua Komisi III DPRD Maluku, Richard Rahakbauw saat dikonfirmasi, Sabtu, (16 Desember 2023).
Saat ini Pasar Mardika Kota Ambon tampil dengan wajah baru, setelah tuntas dikerjakan dengan menggunakan anggaran fiskal APBN 2021-2023. Revitalisasi Pasar Mardika di Ambon dengan desain pasar tradisional modern yang terintegrasi tersebut tampak megah.
Terdiri dari 4 lantai, pasar tersebut berkapasitas 2.663 pedagang, tak terkecuali mama papalele yang kerap menjajakan buah, aneka hasil alam dan laut di bahu-bahu jalan pasar Mardika. Tak ayal mereka turut diakomodir oleh pemerintah provinsi.
“Berdasarkan hasil pertemuan pada saat kita bertemu dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku bahwa bahwa ada pedagang papalele yang kurang lebih 100 orang yang nantinya akan masuk ke pasar baru Mardika,” ungkap Rahakbauw yang juga Ketua Panitia Khusus (Pansus) pengelolaan Pasar Mardika itu.
Saat rapat beberapa waktu lalu bersama Dinas Perindag Maluku diakui Politisi itu, fokusnya apakah memang nanti dari desa-desa adat ataukah seperti apa, tapi yang menjadi rekomendasi ialah desa-desa adat di Pulau Ambon.
“Kami sudah rapat dengan stakeholder terkait berhubung karena para pedagang Papalele ini bukan hanya berasal dari Kota Ambon, melainkan beberapa desa dari Pulau Ambon, olehnya itu nanti direncanakan itu satu desa diambil satu orang,” paparnya.
Dijelaskan, jadi total 100 orang yang ada di dalam Pulau Ambon, dan memang benar desa-desa adat yang nanti mereka akan diakomodir satu-satu, dan pemerintah provinsi juga akan melakukan pendataan dan penempatan sesuai regulasi.
“Untuk penempatan mereka akan ditempatkan ada posisi tersendiri yang mencirikan khas budaya dan adat Kepulauan Ambon. Sementara melakukan pendataan untuk para pedagang Papalele dan direncanakan akan rampung sesegera mungkin,” tutup dia. (SSL)
