RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Polda Maluku atau Polres Buru diminta memeriksa pemilik dompeng yang menewaskan tiga orang di Gunung Botak, Kecamatan Waelata.
Sebelumnya, Simon Nurlatu dan Setuju Latbual, tewas tertimbun longsor pada, Senin dini hari. Tak lama, Ibrahim Nurlatu meninggal dunia setelah dirawat di Puskesmas Waelo, Kecamatan Waelata.
Sebab, diduga pemilik lobang galian emas itu merupakan orang yang selama ini merusak kawasan tambang.
“Saya minta polisi periksa Ci Mei. Sebab, dia pemilik dompeng yang longsor itu,” kata Ketua LSM PJ Buru Ruslan Arif Soamole kepada Rakyat Maluku, Selasa, 12 Desember 2023.
Kawasan Gunung Botak, kata Ruslan Arif Soamole, saat ini sudah tak bisa dikendalikan dari penambang ilegal.
Terutama para pemilik dompeng. Dompeng, lanjut Soamole, menjadi pemicu utama kerusakan lingkungan.
“Pemakaian bahan kimia juga marak. Ini merusak lingkungan. Saya harap ada tindaklanjut dari polisi soal kasus ini,” ujarnya.
Tambah Ketua LSM ini, untuk menertibkan PETI di Gunung Botak, perlu kerjasama pemerintah dan aparat keamanan.
Meskipun sudah berulang kali dilakukan pembersihan penambang, tapi tidak dibarengi dengan pengawasan, maka Gunung Botak tetap ramai.
“Pemda juga harus dilibatkan. Terutama sokongan dana untuk pengamanan bagi personel Polri,” ujarnya.
Sebelumya, tiga penambang emas tewas. Simon Nurlatu, dan Setuju Latbual, meninggal di lobang galian lantaran tertimbun longsor, Senin, 11 Desember 2023 sekira pukul 03.30 WIT.
Sedangkan Ibrahim Nurlatu menghembuskan nafas di Puskesmas Waelo. (AAN)