RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Jaqueline Margareth Sahetapy atau akrab disapa JMS resmi didapuk memimpin Srikandi Relawan Pengusaha Nasional (REPNAS) Indonesia Maju Prabowo Gibran.
Tak lama, pasca amanah itu diberikan, JMS langsung dipercaya menjadi salah satu narasumber Talk Show REPNAS bergerak dengan tema “Mencetak 2 Juta Pengusaha Baru dan 10 Juta Lapangan Kerja Bersama Prabowo-Gibran”.
JMS bersanding bersama Erwin Aksa dan Budiman Sudjatmiko dari TKN Prabowo Gibran, Dr. Ir Alex Denni, MM, Ansari Kadir, S,Des, MM dan Ust. Faisal Romdonih, M.Si, dengan Keynote Speech Hashim Djojohadikusumo dan pendiri HIPMI, Abdul Latief.
Talkshow dilakukan bersamaan dengan pengumuman kabinet kerja REPNAS Indonesia Maju Prabowo Gibran dan peluncuran program nasional dan kampanye EV (ekosistem green energy dan neto zero emission) REPNAS Prabowo-Gibran di Level P4 Plaza Senayan Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2023).
Menurut JMS, tema talk show ini menjadi sebuah peta jalan untuk menelusuri, memetakan sekaligus membangun jembatan menuju gerbang Indonesia emas 2045. Kenapa demikian, karena dua isu ini, pengusaha dan lapangan kerja menjadi indikator untuk menilai kemajuan pembangunan dari segi ekonomi.
Kedua, dalam konteks menuju 2024, tahun pergantian kepemimpinan nasional, maka dua isu ini tentu akan dielaborasi dengan cara yang berbeda oleh masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Saat ini, sebagai bangsa kita berhadapan dengan ada delapan tantangan besar mewujudkan Indonesia yang berdikari, mandiri diatas kekuatan sendiri, antara lain tata kelola pemerintahan yang baik, ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni, tata ruang wilayah, meningkatkan kualitas SDM, efisiensi kinerja kementerian, pengelolaan SDA berkelanjutan, konektivitas daerah dan kesiapan infrastruktur,” terangnya.
Srikandi REPNAS, kata JMS, berkepentingan, kontestasi politik 2024, harus bersanding untuk tujuan akhir yang sama, yaitu mewujudkan (perekonomian) Indonesia yang lebih baik.
Dimana, pembangunan perekonomian menjadi pekerjaan rumah bersama untuk membawa Indonesia keluar dari middle income trap dengan melanjutkan program hilirisasi yang telah digagas Presiden Joko Widodo, yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas, terutama tujuan eksport.
“Untuk mewujudkan visi besar ini, maka peran pengusaha sebagai prime mover dalam menggerakan perekonomian menjadi penting dan strategis posisinya. Rasio pengusaha kita saat ini 3,47% dari jumlah penduduk. Tidak cukup untuk menggerakan perekonomian melaju cepat. Untuk keluar dari midlle income trap, kita butuh 4%, dan untuk mencapai 2045 dan bersaing secara global kita butuh 12%,” urainya.
Berkaca pada kondisi ini, maka sebagai pengusaha perempuan, Ketua Srikandi REPNAS, menurut JMS, bergerak mencetak dua juta pengusaha baru dan 10 juta lapangan kerja adalah kebutuhan dan the great idea untuk mendorong mesin pembangunan kita terus berproduksi.
“Saya melihat ini tidak hanya semangat tapi kemurnian gagasan untuk hasilkan sumber daya manusia pengusaha yang berdaya saing, kreatif dan inovatif. Pada tahun 2024, pemerintah lewat sejumlah kementerian menargetkan 1 juta pengusaha baru. Dan jika Prabowo-Gibran berkeinginan mencetak dua
juta pengusaha baru dan menyediakan 10 juta lapangan kerja, maka pada tahun 2029, negara kita dapat dipastikan akan keluar dari middle income trap,” tegasnya.
Sebagai relawan pengusaha yang mendeklarasikan dukungan dan kerja untuk pemenangan pasangan Prabowo-Gibran, maka Srikandi REPNAS, lanjut JMS, akan bekerja selaras dalam ide ini.
Ditambahkan, kehadiran REPNAS tentu saja dengan motivasi memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Dengan demikian, apapun program yang di desain untuk kepentingan pemenangan akan didukung dengan desain strategis lapangan.
Dimana, tiga hal besar yang akan dikerjakan Srikandi REPNAS ialah pertama, memetakan organ-organ taktis perempuan yang berafiliasi dengan politik dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Pemetaan ini dikerjakan lewat jaringan Srikandi REPNAS di daerah-daerah. Sebagai organisasi yang mengurus dan diurus perempuan, maka segmentasi perempuan akan menjadi wilayah garapan.
Kedua, hasil pemetaan menunjukan kecenderungan dan potensi dukungan. Artinya semakin besar dukungan akan menyediakan ruang kemenangan untuk merealisasikan dua program strategis ini. Sebab itu, kerja-kerja konsolidasi lapangan untuk mendiseminasikan ide program ini akan menjadi branding politik pemenangan Prabowo-Gibran pada level ide.
“Pada titik ini Srikandi REPNAS akan melakukan diskursus ide untuk meyakinkan organ taktis berbasis perempuan dan organisasi atau kelompok yang dikelola oleh perempuan untuk berkolaborasi memenangkan Prabowo-Gibran,” urai mantan Ketua Umum BPD HIPMI Maluku itu.
Ketiga, ide-ide yang telah disebar akan dikawal Srikandi REPNAS agar mengerucut pada pilihan politik. Tahapan ini termasuk pekerjaan terberat karena menjaga agar konstituen perempuan tetap konsisten pada pilihannya di tengah-tengah terjangan isu dan kerja politik pasangan presiden lainnya. Kerja pemenangan pemilu adalah kerja terbuka.
“Sejatinya pemilu adalah sarana melahirkan kepemimpinan nasional yang demokratis yang diharapkan mampu membawa perbaikan bagi masa depan bangsa ini. Artinya, pertarungan ide dan program untuk meyakinkan konstituen harus diletakkan dalam perspektif pendidikan politik agar hasil pemilu benar-benar mencerminkan kualitas demokrasi kita sebagai bangsa yang bermartabat,” pungkasnya. (RIO)