RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti mahasiswa diminta untuk berlaku cerdas dan menjadi mahal. Sehingga mahasiswa harus menukarkan pilihannya dengan ide dan gagasan. Bukan dengan selembar dua lembar uang di tangan sebagai barter politik.
“Sebagai mahasiswa, kita harus mahal. Sebab uang yang kita dapatkan bisa habis sekejab, tetapi ketika kita menawarkan program pembangunan maka itu akan berkelanjutan,” kata Ketua Umum (Ketum) Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Mahasiswa Sulawesi Selatan (Ikami-Sulsel) Cabang Ambon, Nindi Alfizahrin saat kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula yang digelar di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Senin 4 Desember 2023.
Dia menitip pesan kepada perempuan di Maluku untuk tidak mudah terpengaruh dengan politik uang. Karena dari data Bawaslu Maluku, perempuan seringkali menjadi target politik oleh para peserta pemilu.
“Ini data dari Bawaslu. Makanya pada sosialisasi ini, kami sengaja mengangkat tema “Pemilih Perempuan: Rentan Politik Uang,” jelasnya
Menurutnya, alasan utama perempuan menerima politik uang, ada hubungannya dengan literasi. Minimnya pengetahuan soal regulasi pemilu dan edukasi politik membuat mereka menerima money politic meski tahu perbuatan tersebut dilarang dalam aturan.
Sehingga, perlu adanya ruang untuk memberikan edukasi terutama pada pemilih pemula tentang bagaimana perempuan khususnya mahasiswa menolak dengan keras praktik money politic dan menjadi bagian dalam pengawasan pemilu di tahun 2024 mendatang.
“Ketika kita menjadi idealis, memegang prinsip walaupun terlihat tidak realistis. Pulang dari kegiatan ini, kita juga harus mencegah nyokap untuk tidak disuap. Hajar Serangan Fajar,” jelasnya.
Diketahui, sosialisasi pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula merupakan inisiasi dari Ikami Sulsel Cabang Ambon bekerjasama dengan Bawaslu Maluku dan Fakultas Syariah IAIN Ambon.
Hadir sebagai narasumber diantaranya Ketua Bawaslu Maluku, Subair, Komite Independen Pemantau Pemilu, Engelbert J. Rohi dan Wakil Dekan I Fakultas Syariah IAIN Ambon, Dr. Nasarudin Umar. (MON)