Narasumber: Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor University, Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. dan Dr. Ir. Irzal Efendi, M.Si, didampingi Moderator, Dosen IAIN Ambon, M. Irvan Lasaiba, M.BioTech, dalam Penyusunan RIP, RENSTRA, dan RENOP UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon. Foto: IST
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangaji Ambon tinggal menunggu turunnya Surat Keputusan (SK) Presiden RI. Hal ini menjadi alasan bagi pimpinan IAIN Ambon untuk segera menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (RENOP), yang digelar di Ruang Aula Lt 3 Gedung Rektorat IAIN Ambon, 29-30 November 2023.
Penyusunan RIP, Renstra, dan RENOP dengan tema “Menuju ASEAN Class University Berbasis Kemaritiman”, menghadirkan Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor University; Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. dan Dr. Ir. Irzal Efendi, M.Si.
Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Rektor I, Dr. Adam Latuconsina, M.Si menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para narasumber dari IPB University, yang telah bersedia membagikan pengetahuannya dengan civitas IAIN Ambon.
Ia mengakui, keterlibatan para Ahli dari IPB University ini, merupakan kelanjutan dari penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si dengan IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si pada bulan September 2023.
Penyusunan RIP, Renstra dan RENOP UIN AMSA kata dia, karena peralihan status menjadi UIN hanya tinggal menunggu turunnya SK Presiden RI saja. “Mudah-mudahan di tahun ini, atau awal tahun depan.”
Adam mengakui, pemilihan IPB University sebagai kiblat penyusunan RIP, Renstra, dan RENOP, karena IAIN Ambon sedang menyiapkan UIN dengan konsep global. Sehingga, RIP, Renstra dan RENOP harus didesain secara komprehensif dalam menghadapi kompetitif perguruan tinggi di era global, sesuai tema, “Menuju Asean Class University berbasis Kemaritiman”.
Dalam penyusunan RIP, Renstra dan RENOP ini, tetap merujuk kepada visi UIN AMSA. “Unggul dalam pengintegrasian KeIslaman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berbasis Kemaritiman”, sehingga dapat menjawab kebutuhan pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam di Maluku.
Mantan Wadir Pascasarjana IAIN Ambon ini berharap, para peserta yang terdiri dari unsur pimpinan ini, dapat mengikuti dan menangkap materi yang disampaikan Tim Ahli dari IPB University ini, agar penyusunan RIP, Renstra dan RENOP selaras dengan visi UIN AMSA.
Kegiatan yang berlangsung hingga 30 November 2023 ini melibatkan seluruh unsur pimpinan di IAIN Ambon, mulai dari tingkat institut, pascasarjana, fakultas dan program studi, hingga kepala pusat.
Adapun sasaran kegiatan ini; merumuskan dokumen RIP, Renstra, dan Renop, dengan target; merumuskan draft final RIP UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon, merumuskan draft final Renstra UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon, dan merumuskan draft final Renop tingkat Fakultas dan Program studi lingkup UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc, dalam paparannya mengurai secara singkat visi UIN AMSA yang menjadi rujukan penyusunan RIP, Renstra, dan Renop.
Menurut dia, terdapat tiga kata kunci untuk merumuskan “Kemaritiman”. Tiga kata tersebut, Keislaman, Keilmuan dan Teknologi. Tiga kata ini menjadi indikator untuk meletakkan Basis Kemaritiman dalam visi IAIN Ambon. Misalnya, kata Fredinan, bagaimana kolaborasi ilmu dan teknologi dalam melihat sumber daya yang ada di laut.
Sejalan dengan itu, diuraikan Dr. Ir. Irzal Effendi, M.Si, bagaimana Islam menjelaskan keadaan di laut atau kemaritiman yang dikomparasikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.(ADV/WHL)