KERJASAMA, – Wakil Rektor I, Dr. Adam Latuconsina, M.Si (kiri_red), mendampingi Pendiri Bahasa Basudara C.I.C, Dr. Jeffrey F. A. Malaihollo dalam penandatanganan MoU antara IAIN Ambon dengan Bahasa Basudara C.I.C, di Ruang Rapat Senat Lt 2 Gedung Rektorat, Selasa, 28 November 2023. | IST
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Guna meningkatkan kemampuan berbahasa asing di lingkup civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, maka pimpinan IAIN Ambon mengadakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pendiri Bahasa Basudara C.I.C, Dr. Jeffrey F. A. Malaihollo, yang berlangsung di Ruang Rapat Senat Lt 2 Gedung Rektorat IAIN Ambon, Selasa, 28 November 2023.
Penandatanganan MoU yang dimotori Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) IAIN Ambon ini, disertakan dengan Pemaparan Program PT Daya Lima.
Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Rektor I IAIN Ambon, Dr. Adam Latuconsina, M.Si, berterima kasih atas kerjasama yang merupakan bagian dari program PPB IAIN Ambon.
Mengawali sambutannya, Adam menjelaskan perkembangan dan perubahan IAIN Ambon dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari keberadaan empat fakultas, pascasarjana dan 28 program studi, maupun program penambahan fakultas dan program studi baru, dalam menyambut transformasi alih bentuk menjadi Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangaji Ambon (UIN AMSA), yang telah diusulkan.
Menurut Adam, kerjasama dengan Bahasa Basudara C.I.C atau the Founders of Bahasa Basudara dapat menjadi dukungan yang sangat penting untuk penguatan kapasitas SDM di bidang bahasa asing. Baik dosen, pegawai maupun mahasiswa. Olehnya itu, PPB dapat segera mengaktualisasikan lebih jauh program ini kepada civitas IAIN Ambon, terutama menyongsong UIN.
Penandatanganan MoU ini, lanjut Adam, sekaligus menambah angka kerjasama internasional yang sudah digagas oleh IAIN Ambon beberapa tahun terakhir. Ia berharap, segala upaya yang sudah dan, sedang dilakukan oleh pimpinan pada semua unit, dapat meningkatkan mutu akademik maupun mutu pelayanan IAIN Ambon ke depan, terutama dalam menjawab tantangan global di dunia perguruan tinggi, baik secara lokal, nasional maupun internasional.
Terkait dukungan sarana dan prasarana, mantan Wadir Pascasarjana itu mengakui, IAIN Ambon memiliki Gedung Training Center dengan ruang pertemuan dan kamar inap berstandar hotel. Memiliki pusat perpustakaan yang dapat diakses oleh mahasiswa dan masyarakat secara online, serta program pembenahan Laboratorium Bahasa bertarap internasional. Tak saja itu, kini, IAIN Ambon juga telah memprogramkan pembangunan gedung IT yang menjadi icon untuk kegiatan akademik, di kampus yang memiliki tenaga dosen dan mahasiswa non-Muslim.
“Kami telah menjadi pilihan masyarakat untuk studi dan mengabdi, bukan saja yang beragama Islam, tapi non-Muslim juga ada. Ada dosen, ada juga mahasiswa,” kata Adam, sembari menutup. “Kita berkolaborasi untuk memajukan masyarakat Maluku secara khusus, Indonesia dan dunia secara umum.”
Pendiri Bahasa Basudara C.I.C, Jeffrey F. A. Malaihollo dalam kesempatan ini mengakui, kerjasama organisasinya dengan IAIN Ambon lewat PPB sudah berlangsung lama. Namun, secara formal baru dilakukan dengan adanya penandatanganan MoU ini. Maka, setelah MoU ini, kerjasama sudah formal dan dapat ditingkatkan lebih jauh lagi.
“Ini merupakan suatu tindak lanjut lebih formal. Semoga terus berlanjut pelatihan-pelatihan bahasa dari kami. Kami memiliki tutor anak-anak Maluku di berbagai negara. Belanda, Inggris, Prancis, Australia, maupun Amerika,” akui putra Maluku yang bermukim di London ini. Ia berharap, kerjasama dapat ditingkatkan lebih jauh dalam program nyata di lapangan, tidak hanya bahasa, tapi di bidang pengembangan ekonomi maupun bisnis pariwisata.
Selaku putra Maluku, Jeff berjanji akan memberikan dukungan penuh dalam rangka transformasi IAIN Ambon menjadi UIN, terkhususnya di bidang pelatihan dan peningkatan bahasa asing. “Mari katong baku kele,” tutup Jeff dengan nada Ambon.
Sementara Founder PT Daya Lima Abisatya, Dr. Rozan Anwar, ditemui wartawan mengaku bangga bisa bekerjasama dengan IAIN Ambon. Ia bangga, karena pelayanan yang diterima saat berkunjung di kampus hijau itu sangat luar biasa.
Ia berharap, mereka dapat memberikan pelayanan terbaik untuk meningkatkan mutu dan karir bagi civitas akademika IAIN Ambon, sehingga ke depan, kampus hijau ini terus mengalami kemajuan di semua aspek, baik bidang penelitian maupun pengajaran.
Terkait kerjasama ini, Kepala PPB IAIN Ambon, Jamila Lasaiba, S.Pd., M.A mengakui, pihaknya melibatkan Bahasa Basudara C.I.C sejak tahun 2019 lalu, dan terus berlangsung hingga saat ini.
Setiap event yang dilaksanakan bersama, akui Jamila, mereka banyak membicarakan peningkatan SDM maupun SDA di Maluku, agar dapat dikenal secara internasional. Kegiatan tidak saja melibatkan para dosen dan mahasiswa IAIN Ambon, tapi dari berbagai negara yang didatangkan oleh organisasi Bahasa Basudara.
Penandatanganan MoU ini, sebagai salah satu langkah strategis untuk membicarakan mekanisme tentang penguatan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris bagi mahasiswa, dosen maupun pegawai di lingkungan IAIN Ambon, akui Jamila.
Sekadar diketahui, usai penandatanganan MoU, pihaknya juga mensosialisasikan program Bahasa Basudara kepada mahasiswa IAIN Ambon, yang dipusatkan di Ruang Aula Lt 3 Gedung Rektorat. (ADV/WHL)