RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, masyarakat diajak menjaga kerukunan beragama, keutuhan bangsa dan negara, khususnya di Maluku.
Ajakan tersebut disampaikan tiga narasumber dalam kegiatan dialog kebangsaan yang dilaksanakan di gedung Plaza Presisi Manise Polda Maluku, Kota Ambon, Jumat, 3 November 2023.
Dialog kebangsaan sendiri dilaksanakan oleh Densus 88 Anti Teror Polri, Polda Maluku, dan Alumni SMA Negeri 3 Ambon angkatan tahun 1987.
Dr. Abidin Wakano, pada kesempatan itu mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya para generasi muda sebagai penerus bangsa agar dapat terus menjaga kurukunan beragama. Apalagi, saat ini masyarakat Indonesia telah memasuki tahun-tahun politik.
“Dalam Pemilu 2024 mari kita menjaga kerukunan beragama dalam kebinekaan di Tanah Raja-raja Maluku yang kita cintai bersama,” ajaknya.
Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan politik indentitas. Karena hal itu dapat merusak kebinekaan berbangsa dalam bingkai basudara manise.
Hal yang sama juga disampaikan Pdt Juliana A. Tuasela. Ia mengajak masyarakat khususnya generasi muda agar bijak dalam bermedia sosial. Banyak hate speech atau ujaran kebencian yang mulai marak beredar di media sosial.
“Salah satu untuk mengatasi penyebaran hate speech yaitu mari kita menciptakan narasi-narasi kasih, itu merupakan suatu kekuatan yang sangat ampuh untuk menangani hate speech,” sebutnya.
Sementara itu, Gus Islah Bahawi juga mengajak warga khususnya para pemuda agar tidak saling membenci karena berbeda keimanan.
“Kalau takdir kita yang menentukan keimanan, kenapa kita harus membenci keimanan orang lain. Tidak ada agama yang Tuhan ciptakan untuk kita saling membenci,” katanya.
Menjelang Pemilu 2024, Bahawi berharap masyarakat tidak terjajah oleh politik. Perbedaan itu anugerah dan jangan karena politik masyarakat terpolarisasi.
“Ketika politik menjajah otak manusia maka kebencian akan muncul di dalam diri manusia,” pungkasnya. (AAN)