RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kementrian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, bekerjasama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi Maluku, Senin, 30 Oktober 2023.
Bimtek yang digelar serentak di Kota Ambon, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Maluku Barat Daya, itu dibuka oleh Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends, ST, secara virtual dari Jakarta, yang ditandai dengan pemukulan tifa oleh Direktur IKM Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut (LMEA), Ir. Dini Hanggandari, M.Si, di lantai V Hotel Santika Ambon.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, dalam sambutannya berharap melalui kegiatan ini bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang mengarah pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.
“Harapan kami dengan kegiatan ini bisa meningkatkan kemandirian usaha dan ekonomi dari peserta yang hadir, dan bisa menghasilkan wirausaha baru IKM sesuai dengan bimtek yang kita laksanakan, dan yang terpenting adalah mampu membuka lapangan kerja baru untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran,” harap Mercy.
Mercy menegaskan, untuk mencapai semua itu, semua hal akan diupayakan untuk mengeluarkan Maluku dari Kemiskinan, meningkatkan kemampuan yang sifatnya vokasi ketrampilan khusus sesuai dengan jenis usahanya dan mengakses seluruh pemodal dengan menghadirkan pihak bank-bank pemerintah.
“Kemudian membantu mengurus perizinan sehingga setelah keluar dari sini, mereka bisa langsung mendapat NIB (Nomor Induk Berusaha), dan kemudian memastikan ada control dan monitoring pembinaan dari Pemda (pemerintah daerah),” tegas Mercy.
Dari seluruh peserta bimtek, kata Mercy, keinginan yang besar adalah bisa menghasilkan produk-produk inovasi, unggulan dan memiliki daya saing yang tinggi, sehingga tidak kalah dari produk-produk IKM, UMKM dari daerah-daerah lain di luar Provinsi Maluku.
“Yang berikut memiliki semangat dan daya juang yang tinggi, karena tidak ada guna kegiatan-kegiatan bagus seperti ini kita hadirkan seluruh pihak permodalan, ijin usaha dan sebagainya, tetapi kemudian tidak bersemangat, tidak mau berusaha dengan gigih untuk menghasilkan IKM-IKM yang berkualitas,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Mercy, dibutukan kerja keras yang tinggi serta keberanian untuk memulai usaha yang baru.
“Jadi, jangan pernah takut kalau usahanya gagal, jatuh bangun dalam membangun usaha itu lebih memperkuat etos seorang pengusaha IKM untuk gigih dan menghasilkan IKM-IKM yang berkualitas,” paparnya.
“Dan yang terakhir adalah rasa percaya diri yang tinggi, sehingga apa yang dihasilkan bisa menembus pasar lokal, daya saing yang tinggi dan mampu menggerakkan ekonomi keluarga maupun yang ada di daerah,” tambah Mercy.
Dia menjelaskan, sebanyak 90 peserta yang mengikuti bimtek di Kota Ambon, terbagi dalam enam kelas berisi 15 peserta. Di antaranya, olahan hasil laut, olahan hasil kebun, service AC, anyaman (dua kelas) dan service motor tempel (Service motor laut).
Sedangkan masing-masing 60 peserta yang mengikuti bimtek di Kabupaten Bursel dan Kabupaten MBD, terbagi dalam empat kelas berisi 15 peserta. Di antaranya, olahan hasil laut, olahan hasil kebun, anyaman, dan service motor tempel (service motor laut).
“Total seluruhnya ada 210 peserta bimtek yang terseleksi dengan sangat selektif, dan akan mengikuti bimtek selama empat hari. Seleksinya ketat sekali, mereka akan dilatih khusus sampai mendapatkan sertifikasi dan sekaligus akan di urus NIB sebagai persyaratan legal untuk UKM yang dikembangkan,” jelasnya.
“Untuk Kota Ambon sendiri itu melibatkan lima kecamatan, kemudian perwakilan gender ada perempuan dan anak laki-laki yang jadi peserta dengan latar belakang jenis usahanya betul-betul terwakili dengan baik. Begitupun yang ada di Bursel dan BMD,” tambah Mercy. (RIO)