RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Santer beredar isu bahwa pria asli Maluku yang juga Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta (FCT) bakal dilirik DPP PDI-P menggantikan Almarhum Edwin Adrian Huwae untuk maju sebagai calon anggota DPR RI.
Padahal sebelumnya, pria yang akrab disapa FCT itu sudah mendeklarasikan diri maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku 2024 mendatang.
Menanggapi isu tersebut, Kamis 5 Oktober 2023, pengamat peneliti politik dari Parameter Research dan Consultant Edison Lapalelo, menyebut selaku kader partai kalau diberi penugasan maka harus siap.
“Rata-rata masyarakat memberi respon bahwa mereka melihat bung FCT sudah berniat dan berikhtiar serta sudah mendeklarasikan diri untuk Calon Gubernur Maluku. Kalau hari ini ada isu bahwa dia akan menggantikan Alm. Edwin Huwae’ untuk mengisi kekosongan DCT Caleg DPR RI saya kira ini menarik,” ungkap Lapalelo saat dikonfirmasi via selulernya.
Dijelaskan, karena bisa saja lantaran FCT sudah melakukan konsolidasi dalam fase sebagai bakal calon gubernur untuk memberi pesan elektoral atau menjawab elektoral beliau ketika nanti maju sebagai Bacaleg.Tentunya berpulang lagi kepada yang bersangkutan akan tetapi satu yang harus kita catat hal yang sangat simpel dari PDIP.
Pesan simpel yang sering kita dengar ialah kader partai, aparatur partai, dan petugas partai.
“Jadi tergantung bung FCT memposisikan diri sebagai apa. Kalau bilang kader saya pernah lihat bung FCT punya kartu anggota, saya pernah mengamati dan melihatnya di media sosial. Artinya bahwa kader PDIP kalau diberi penugasan harus siap. Tetapi kembali pada FCT sendiri soal bersedia atau tidak untuk menjadi Bacaleg,” ulas Lapalelo.
Tetapi dilanjutkan, catatan yang saya lihat disini, kalau benar itu menjadi keputusan DPP PDIP, Lapalelo mengira suka atau tidak suka FCT harus siap untuk mengisi kekosongan DCT itu.
“Kalau cuma isu saya kira biasa-biasa saja. Saya yakin kalau benar DPP memberi penugasan itu, FCT ini tokoh yang belajar dari organisasi sangat besar dan kematangan di dalam organisasi itu sangat paripurna. Beliau kader GMKI yang cukup kuat dan militan dan sangat patuh pada domain militansi organisasi dan hari ini ia adalah kader PDIP, kalau itu penugasan kalau itu perintah partai dalam kondisi apapun saya yakin beliau siap,” terang dia.
Ditanya pula perihal dengan adanya isu yang beredar saat ini apakah mendongrak elektabilitas calon gubernur yang lain, Lapalelo dengan tegas menyebut tidak ada hubungan otentik atau be to be dengan calon-calon lain, karena ini hanya berkaitan antara FCT dan PDIP.
“Artinya dampak elektoral itu adalah PDIP berdampak pada FCT dan FCT berdampak pada PDIP. kalau untuk calon lain saya kira jangan main di air keruh karena tidak menguntungkan calon-calon gubernur lain. Bahkan bisa berdampak lain, artinya jangan bilang isu ini dikembangkan akan dan membuat elektoral yang lain naik, saya kira ini hanya seputar domain PDIP dengan kadernya,” tandasnya. (SSL)