RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pelaksana Harian (Plh) Kepala sekolah SMA Negeri Siwalima Ambon, Elysama Tahalea mengaku, pasca Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu karakter kasih sayang antar siswa di SMA unggulan Maluku itu mulai terputus.
“Sekarang ini, sejak masuk di era Covid-19 karakter Siwalima yang berasrama penuh kasih sayang kakak dan adik itu putus. Sehingga timbul hal seperti tadi (kekerasan) dan kami juga sangat menyesal.
Beta (saya) juga setiap saat selalu minta maaf dan juga berharap korban dan pelaku bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut,” ungkap Tahalea saat diwawancarai di Ruang Aula SMAN Siwalima, kemarin.
Ia pun menyampaikan, pihaknya ini bukan lembaga hukum tetapi lembaga pendidikan dan masalah yang terjadi harus diselesaikan secara pendidikan supaya jangan menimbulkan masalah baru.
Namun sayangnya, sekolah boarding dengan jumlah guru 32 itu, manajemen asrama-nya masih dikelola oleh guru.
“Manajemen pendidikan sebenarnya harus dari dinas pendidikan. untuk sementara kita melakukan atau berproses sesuai dengan manajemen yang ada saat ini,” ungkapnya.
Dilanjutkan, SMAN Siwalima mengutamakan pendidikan karakter, pihaknya juga sering menggelar kegiatan-kegiatan yang bisa mengurangi tindakan yang terjadi seperti beberapa waktu lalu.
“Jadi biasanya ada laporan-laporan yang dibuat untuk bidang-bidang. Misalnya ketua bidang Agama Islam dan Agama Kristen yang tugasnya melihat proses-proses ibadah para siswa dan mereka Langsung memberikan laporan,” tandasnya.
Dirinya menyebut, di SMA Siwalima harus ia akui bahwa rapat orang tua biasanya digelar untuk menerima laporan sementara.
Beda dengan sekolah lain, pihaknya sudah sampaikan pada orang tua bahwa saat ini terjadi perubahan setelah masa covid-19.
“Oleh sebab itu, kami berusaha untuk mengembalikan sistem meja makan antara kakak ke adik yang pada angkatan 2014 2015 sampai ke angkatan 2017 itu diterapkan,” ulas Tahalea. (SSL)