RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) diharapkan jadi ajang revitalisasi Bahasa Daerah di Maluku.
Berdasarkan rilis tertulisnya di Ambon, Rabu 4 Oktober 2023, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa mengatakan salah satu alasan kepunahan bahasa daerah adalah karena anak-anak tidak lagi menggunakannya lagi.
Ungkapan tersebut disampaikan saat memberi sambutannya, dalam kegiatan FTBI di Lapangan Yos Sudarso, Dobo. Kabupaten Kepulauan Aru, Senin lalu.
Oleh karena itulah, ia mengajak semua elemen agar harus berpartisipasi dalam upaya merevitalisasi, menguatkan kembali, memelihara bahasa daerah melalui Festival Tunas Bahasa Ibu di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Tujuan akhir dari program Revitalisasi Bahasa Daerah ini adalah agar para penutur muda dapat menjadi penutur aktif bahasa daerah dan memiliki kemauan untuk mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai,” ungkap Kity.
Di akhir sambutannya, dirinya mengucapkan terima kasih atas komitmen pemerintah daerah yang akan mengawal, mengawasi, dan bertanggung jawab atas kesuksesan pelaksanaan program RBD Bahasa Bahasa Tarangan Barat di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Kabupaten Kepulauan Aru adalah kabupaten pertama yang melaksanakan FTBI di tingkat kabupaten dari lima kabupaten yang menyelenggarakan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku, yakni Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Timur,” tandasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Staf Ahli Bupati Bidang Administrasi dan Keuangan Kabupaten Kepulauan Aru, Agus Fatlolon mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan FTBI yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Kemenristek-Dikti yang bekerja sama baik dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru.
Untuk diketahui, Pemkab Aru menyiapkan tiga lokasi pelaksanaan lomba di Lapangan Yos Sudarso, Dobo.
Selain itu, terdapat tujuh mata lomba yang dipertandingkan saat pelaksanaan FTBI, yakni Menulis dan Membaca Puisi, Mendongeng, Menyanyi, Lawakan Tunggal/Stand Up Comedy, Menulis Cerpen, Menulis Surat, dan Berpidato.
Seluruh pelaksanaan pertandingan tujuh mata lomba ini menggunakan bahasa Tarangan Barat. Ada 21 sekolah yang mengikuti pelaksanaan FTBI ini dengan total siswa yang terdiri atas SD dan SMP sebanyak 144 orang. (SSL)