RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Prof. Dr. Hermalina Sinay, S.Pd., M. Si, seorang anak petani yang akhirnya menyandang gelar profesor.
Putri keempat dari pasangan Bapak Elias Sinay (Alm) dan Ibu Magdalena Nahumury, ini tumbuh dan besar di kampung halamannya di Negeri Aboru, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, 22 Agustus tahun 1975.
Setelah menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Negeri Aboru pada tahun 1988, wanita yang akrab disapa Elin itu lalu melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri Lateri (sekarang SMP Negeri 9 Ambon) dan berlanjut ke SMA Lateri (sekarang SMA Negeri 4 Ambon).
Setelah lulus SMA, Elin berhasil masuk ke Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melalui Program Seleksi Siswa Berprestasi saat itu tahun 1994. Ia kemudian menempuh Program S1 di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unpatti dan lulus pada tahun 1999.
Selama menempuh pendidikan S1, dia juga sempat memperoleh beasiswa Supersemar sejak semester tiga sampai selesai. Pada tahun 2002 setelah lulus dalam seleksi dosen Unpatti, memberikan peluang kepada wanita berpembawaan tenang itu untuk berkarya sebagai dosen di almamater tempat ia kuliah dulu.
Dan pada tahun 2006, Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 pada Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan lulus pada tahun 2008.
Elin kemudian kembali ke instansinya dan menjabat sebagai ketua Program Studi Pendidikan Biologi sejak tahun 2009 sampai dengan 2012.
Pada tahun 2012 itulah dia memutuskan untuk melanjutkan studi S3-nya di Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang dan lulus pada tahun 2016.
Baik program S2 dan S3, kedua-duanya dijalankan dengan bantuan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui program bantuan Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana (BPPS).
“Saya bersyukur bisa sampai di tahap ini. Apa yang saya capai ini adalah semua karena kasih dan kemurahan Tuhan, dan saya bangga mengumumkan kepada orang bahwa saya terlahir dari kedua orang tua petani,” ucapnya.
“Dan meskipun kedua orang tua saya petani tapi mereka mampu menyekolahkan kami anak-anaknya sehingga memiliki kehidupan yang layak, bahkan saya bisa sampai pada tahap ini,” tambah Elin.
Disampaikan, teladan yang ia ambil dari kedua orang tuanya adalah kerja keras, rendah hati, tidak sombong, mengasihi orang lain, dan sangat tekun berdoa.
“Saya juga berterima kasih pada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan di sini karena terlalu banyak orang-orang baik yang Tuhan pakai untuk menolong saya. Saya patut berterima kasih juga kepada masyarakat Pulau Kisar, karena salah satu aset daerah yang sangat terkenal yaitu jagung kisar, telah menjadi objek penelitian saya dan akhirnya mengantarkan saya mencapai gelar doktor,” ungkapnya.
Bahkan, kata Elin, banyak pekerjaan penelitian dan pengabdian dirinya serta karya-karya ilmiah miliknya difokuskan pada jagung lokal ini. Karya penelitian, pengabdian dan publikasi ilmiah mengenai jagung lokal Pulau Kisar itu pula yang mengantarkannya mencapai gelar profesor dari Pemerintah Republik Indonesia.
Untuk diketahui, pada pengukuhan yang digelar hari ini, Senin, 2 Oktober 2023, bertempat di Auditorium Unpatti, Prof. Dr. Elin Sinay akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul: Keragaman Sumber Daya Genetik Lokal Jagung dari Pulau Kisar Maluku Barat Daya dan Potensinya dalam Diversifikasi Pangan.
“Menurut saya, Pulau Kisar menyimpan berjuta potensi, dan itu harus dimaksimalkan dalam pemanfaatannya, sehingga dapat berguna bagi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat terutama masyarakat lokal di daerah itu,” harapnya. (SSL/ RIO)