RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kasus tukar guling lahan (Ruislag) memasuki babak baru. Setelah sejumlah orang diperiksa, kini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menerjunkan timnya ke Ambon.
Tim BPK sebanyak lima orang ini sudah tiba di Ambon dan sedang Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) pada perkara ini.
Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku, sejak kedatangan mereka Senin, 18 September hingga Jumat, 22 September 2023, tim ini secara marathon memeriksa sejumlah pihak baik dari Pemprov Maluku maupun Yayasan Poi Tek. Pemeriksaan dilakukan di Kantor Ditreskrimsus Polda Maluku di Jalan Rijali, Kawasan Batu Meja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Ada beberapa mantan pejabat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku yang sudah dimintai keterangan oleh tim BPK. Salah satu yang telah dimintai keterangan adalah eks Kabid Cipta Karya Adece Ayuba.
Termasuk juga dari pihak Yayasan Poitch Hok Tong.
Sementara Plt Kadis PUPR Maluku Ismail Usemahu belum dimintai keterangan. Namun dia sudah masuk dalam daftar nama-nama yang akan dimintai keterangan oleh tim BPK.
Terkait audit ini,
Dirreskrimsus Polda Maluku Kombes Pol Harold Wilson Huwae, melalui Plh Kasubdit III Tipikor Komisaris Polisi Andi Zulkifli, membenarkan keberadaannya.
“Mereka akan berada di Ambon sampai selesai audit. Mereka saat ini berproses awal untuk audit PKKN pada kasus dugaan korupsi tukar menukar lahan itu, jelasnya, Minggu, 24 September 2023.
Sekadar informasi, penyelidikan kasus Ruislag ini telah berjalan sejak tahun 2020 lalu. Namun, mandek saat Ditreskrimsus dipimpin Kombes Pol Eko Santoso.
Ketika dipimpin Kombes Harold Wilson Huwae, kasus ini pun diselidiki dan akhir dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan. (AAN)