RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Mahasiswa dengan latar belakang Gen Z dan Milenial mendominasi Universitas Terbuka (UT). Hal ini sekaligus menepis stigma lama yang beranggapan bahwa mahasiswa UT ialah orang-orang yang sudah berusia tua dan sudah bekerja.
“Sejak awal UT berdiri tahun 1984, banyak yang beranggapan bahwa mahasiswa yang berkuliah di Universitas Terbuka (UT) adalah orang-orang yang sudah berusia tua dan pasti sudah bekerja. Perlahan, stigma tersebut mulai berubah,” ujar Direktur UT Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori, Kamis (21 September 2023).
Menurutnya, secara nasional mahasiswa UT yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 78 persen dari total 525.360 orang mahasiswa per tanggal 18 September 2023. Diakui, data tersebut adalah jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi untuk perkuliahan semester 2023/2024 ganjil ini.
“Sementara di UT Ambon sendiri, jumlah mahasiswa yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 56 persen dari total mahasiswa saat ini,” kata Yuli.
Ditambahkan Yuli, makin diminatinya UT oleh generasi Z dan Milenial menunjukkan bahwa sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh sangat relevan dengan kondisi kekinian. Gen Z dan Milenial yang memiliki tingkat literasi digital sangat baik merasakan kecocokan dengan pembelajaran di UT. Penggunaan teknologi infomasi dan komunikasi (TIK) dalam penyampaian materi pembelajaran di UT dapat dengan mudah diikuti oleh Gen Z dan Milenial.
“Proses admisi, registrasi, perkuliahan, hingga ujian dapat dijalani oleh mahasiswa tanpa harus beranjak dari rumah. Dengan kata lain, Kampus yang Mendatangi Anda. Anda cukup di rumah saja tanpa harus keluar ongkos transportasi apalagi menjadi anak kos-kosan. Sepanjang ada jaringan internet, kuliah di UT menjadi sangat fleksibel dan menyenangkan. Sesuai tagline kami sebagai perguruan tinggi negeri sejak dulu yaitu Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” tegasnya.
Mantan Staf Ahli Wakil Rektor IV UT ini juga mengatakan, UT bukan hanya menjadi tempat kuliah bagi mereka yang sudah bekerja. Mereka yang tidak bekerjapun tetap bisa berkuliah di UT. Mereka yang belum bekerja bisa kuliah di UT sama halnya dengan para fresh graduates SLTA yang berkuliah di perguruan tinggi konvensional. Sembari mencari lowongan pekerjaan, mereka bisa menuntut ilmu di UT agar tidak kalah berkompetisi nantinya di dunia kerja.
“Terbukti pada tes CPNS tahun 2019, alumni UT yang diterima sebagai CPNS sebanyak 9.436 orang. Jumlah ini di atas lulusan dari perguruan tinggi negeri lainnya,” ucapnya.
Fakta lain yang diungkap oleh pria kelahiran Pangkalpinang ini adalah bahwa mahasiswa UT secara nasional didominasi oleh perempuan sebesar 64 persen. Artinya, Kaum Hawa merasa sangat nyaman berkuliah di UT yang mengusung pendidikan inklusif.
Sementara itu, lanjut Yuli, saat ini UT Ambon sedang membuka admisi untuk masa 2023/2024 genap bagi Program Magister dan Doktor hingga tanggal 1 November 2023 mendatang. Sedangkan untuk Program Sarjana dan Diploma, admisi semester 2023/2024 genap akan mulai dibuka tanggal 17 Oktober 2023 hingga awal Maret 2024 mendatang.
Admisi bisa melalui laman www.sia.ut.ac.id atau bisa melalui Pengurus Pokjar UT di tiap Kabko, ataupun datang langsung ke kantor UT Ambon di Jalan Wolter Monginsidi Lateri Kota Ambon. (*)