RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon, M. Shaddeq Fuad mengatakan, sosialisasi berkaitan dengan Pemilu bisa dilakukan stakeholder atau organisasi lain selain KPU.
Simulasi pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) biasanya dilakukan oleh KPU, terutama sosialisSi bagi pemilih difabel dan pemilih pemula. Dua kelompok pemilih ini dinilai penting untuk dilibatkan.
“Simulasi ini memang belum dilakukan. Tapi tidak menutup kemungkinan akan ada stakeholder atau organisasi lain yang menggelarnya. Dan KPU siap memenuhi apa kebutuhannya,” kata M. Shaddeq Fuad, Minggu 17 September 2023.
Menurutnya, KPU tidak bisa bekerja sendiri. Pasalnya pendidikan politik bisa saja dilakukan oleh lembaga dan pihak terkait lainnya.
“Kita tidak bisa mengawal proses Pemilu secara sendiri-sendiri, kita juga butuh kerjasama semua pihak untuk bisa mensukseskan Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.
Ketua Koalisi Daerah Organisasi Penyandang Disabilitas Provinsi Maluku, Pdt. Yohana Maitimu mengatakan, pemilih penyandang disabilitas di Kota Ambon berharap KPU Kota Ambon, dapat melakukan simulasi pencoblosan di TPS sebelum Pemilu 2024 berlangsung.
Sebab, tidak semua pemilih difabel memahami sungguh tata cara pencoblosan di TPS.
“Untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas di Pemilu mendatang, maka perlu dilakukan simulasi pencoblosn dimaksud. Yang kita harapkan begitu. Biar kita pemilih difabel juga faham tata cara itu,” kata Pdt. Yohana di Ambon.
KPU juga diminta untuk dapat memastikan para difabel terjamin dari sisi akomodasi dan aksesbilitas ketika Pemilu berlangsung.
“Kita juga minta KPU jamin difabel saat pemilu 2024 nanti,” pungkasnya. (MON)