RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Dugaan plagiat Jurnal Cakrawala Pendidikan, yang diduga dilakukan Prof. Izaak Hendrik Wenno, kini menjadi polemik. Apalagi, Wenno diketahui sedang mencalonkan diri sebagai Rektor Universitas Pattimura (Unpatti).
Dugaan plagiat yang terungkap sejak 2012 lalu itu, saat ia dikukuhkan sebaga Guru Besar, kini dijadikan masalah hingga berbuntut pada proses pelaksanaan pemilihan rektor. Pemilhan yang seyogjanya dilakukan 16 Agustus 2023, akhirnya diundur hingga 28 Agustus mendatang.
Bahkan, informasi yang diterima, Senat juga telah menyurati Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) meminta penjelasan terkait informasi plagiat itu.
“Saya tidak tahu soal ini (plagiat). Kalaupun ada, mana? Karena itu kami surati menteri minta menteri klarifikasi. Jadi bukan kita yang klarifikasi,” kata Ketua Senat Prof Salmon Eliazer Marthin Nirahua kepada wartawan di Rektorat Unpatti, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.
Selain menyurati Menteri, senat juga mengundurkan proses penyaringan calon Rektor.
“Tanggal 28 Agustus itu baru penyaringan sekaligus penyampaian visi misi calon hingga pemilihan Rektor,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Dr. Jantje Tjiptabudi, yang dikonfirmasi soal dugaan itu mengatakan, saat para calon Rektor mendaftar, tidak ada satu orang pun yang melakukan sanggahan atau protes.
“Semua syarat dimasukkan, dan tidak ada satu pun melakukan sanggahan. Padahal, waktu sanggahan itu 5 hari. Saya dipanggil di Kementerian mereka tanya (ada tidak sanggahan), saya bilang tidak ada satupun melakukan bantahan soal ini (plagiat),” tandasnya.
Untuk diketahui, santer beredar pesan di WA group dan jalur pribadi (japri) kalangan guru besar Universitas Pattimura Ambon yang mempersoalkan lolosnya salah satu calon rektor yang sebelumnya tersangkut kasus plagiat pada jurnal cakrawala pendidikan pada tahun 2012.
Pengirim pesan menamakan diri sebagai aliansi masyarakat pencinta Unpatti.
Isi pesan yang juga diterima media ini bertepatan dengan HUT NKRI ke 78 tanggal 17 Agustus 2023 antara lain, sebagai berikut’
”Hotumesse….. ass. Salam sejahtera .. Syaloom, mohon maaf bila kami menganggu waktu istirahat para Maha Guru Yth, kami aliansi masyarakat pencinta Unpatti, ingin menyampaikan isi hati kami atas berbagai persoalan terkait dengan proses pemilihan Rektor Unpatti thn 2023. harapan besar ini semata2 krn kecintaan kita orang Maluku atas aset masyarakat Maluku yaitu Unpatti. sebagai lembaga penghasil manusi cerdas, terdidik mestinya etika akademik, moral dan integritas harus di jaga. Hal ini terpaksa kami sampaikan krn proses pemilihan Rektor menyisahkan tanda tanya besar kpd SENAT DAN PANITIA atas kerja kotor yg tersistimatis dimana secara sadar, tau dan mau (sengaja) meloloskan calon rektor yg bermasalah kejahatan akademik alias (plagiat). Masalah plagiat oleh oknum calon Rektor dimaksud telah menjadi konsumsi publik Unpatti dan mencoreng nama Unpatti di Indonesia. Kami tidak bisa membayangkan apabila Unpatti ke depan dipimpin oleh Rektor yang punya kasus akademik yang memalukan ini maka di mana muka para Maha Guru (Profesor) di Unpatti. Untuk itu kami berharap besar kepada para Anggota Senat dan Guru Besar jangan membiarkan masalah kejahatan akademik ini mencoreng nama Unpatti di kemudian hari.”
Pesan itu juga sekaligus mengingatkan tentang Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 19 Tahun 2017 Pasal 4 terkait calon rektor, salah satu persayaratannya adalah tidak pernah tersangkut kasus plagiat.
Aliansi mengancam akan menyurati Menteri dan dipastikan kerja keras Ketua Senat dengan berbagai tipu daya untuk meloloskan calon tersebut akan terkuak dan nasib Unpatti akan sama dengan UNS dan Unsrat.
Prof Izaak Hendrik Wenno yang dikonfirmasi Sabtru 19 Agustus, terkait tudingan plagiat itu, tidak berhasil. Rakyat Maluku, yang mendatangi Kampus Unpatti tidak berhasil menemui Wenno. (AAN)