RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Komisi VII DPR RI bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan melibatkan seluruh komponen Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) se-Kota Ambon, menggelar Pelatihan Literasi Digital untuk Siswa/ Mahasiswa dan Guru, berpusat di lantai V Hotel Santika Ambon, Selasa, 15 Agustus 2023.
Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, ST, kepada wartawan mengatakan, tujuan digelarnya pelatihan literasi digital tersebut untuk mengahadapi tantangan kemajuan jaman di era globalisasi yang saat ini menjadi kebutuhan primer setiap orang.
“Di sisi yang lain juga adalah bagaimana mendorong pemegang atau pengguna digital literasi ini untuk tujuan-tujuan yang baik, dengan misalnya mengembangkan konten kreatif, dari konten kreatif itu mereka bisa mendapatkan manfaat ekonomi,” katanya.
Literasi digital, kata Mercy, juga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, baik untuk dunia pendidikan, untuk pelayanan publik, untuk membuka networking atau kolaborasi bersama dalam kerja-kerja untuk membangun daerah. Selain itu, untuk kepentingan-kepentingan yang bermanfaat dan membawa nilai-nilai positif kemajuan bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kita juga bisa mendorong masyarakat untuk dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan mereka lewat digital marketing. Dimana kita hendak memanfaatkan pendapatan kita, meningkatkan pendapatan kita lewat pasar digital, tetapi orang tidak punya pengetahuan tentang literasi digital, maka susah untuk bisa mengakses seluruh manfaat-manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Dikatakan Mercy, tujuan literasi digital ini juga diharapkan dapat mendorong seluruh netizen sebagai pengguna dari seluruh platform digital guna mengetahui, mencari, memahami, menggunakan atau memanfaatkan seluruh piranti komputer dan atau perangkat teknologi dan informasi, dengan maksud meningkatkan kapasitas pribadinya.
“Juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan juga untuk mencerdaskan siswa/ mahasiswa dan guru. Di sisi yang lain juga adalah bisa membangun networking, baik ditingkat lokal maupun nasional, bahkan ditingkat global,” terangnya.
“Jadi sekali kita menggunakan, sekali kita membuka akun yang ada di berbagai media sosial hari ini, kita telah menjadi warga digital global, warga digital dunia,” tambah Mercy.
Menurut Mercy, semua orang harus melakukan seluruh praktek-praktek digital literasi ini secara benar dan tertanggungjawab, tidak saling mengeksploitasi satu dengan yang lain, tidak menyebar fitnah, tidak melakukan tindakan hoaks dengan menyebar informasi-informasi yang tidak benar.
“Kalau kita bicara dalam konsep kerja di era abad 21 ini, bekerja tidak saja secara fisik, tetapi bekerja secara intelektual, digital, virtual dan bekerja secara konvergen. Jadi konsep digital hari ini sudah melampaui batas ruang dan waktu, tidak boleh lagi ada kendala, asalkan digunakan secara benar dan tertanggungjawab,” tuturnya.
Dia menjelaskan, kegiatan seperti ini juga sekaligus menunjang dan mendukung penuh sebuah kebijakan pembangunan yang ada di Kota Ambon dan menjadikan Kota Ambon sebagai Smart City.
“Warga Kota Ambon juga harus smart dari sisi literasi digital, dan kita bisa memberikan sebuah praktek contoh yang baik juga bagi kabupatenl/ kota yang lain untuk ayo bersama-sama belajar lewat percontohan yang ada di Kota Ambon dengan mengimplementasikan kota smart city, keren,” jelas Mercy.
Usai pembukaan pelatihan literasi digital tersebut, Mercy Barends langsung turun ke jalan-jalan membagi-bagikan 1.000 bendera Merah Putih kepada masyarakat Kota Ambon dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78 pada 17 Agustus 2023 lusa. (RIO)