RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Siapa yang tak kenal sosok Lucky Wattimury. Sepat terjangnya di dunia politik, telah membawanya duduk sebagai wakil rakyat sejak tahun 1992 hingga saat ini.
Pria kelahiran 21 Juli 1960 di Negeri Porto, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, itu pernah menjabat anggota DPRD Kota Ambon selama tiga periode (1992-2009), dimana ia dua periode menjabat ketua DPRD Kota Ambon (2001-2009).
Ia juga tiga periode duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku (2009 – 2024). Dimana, pada periode 2009-2014, Lucky menjabat sebagai wakil ketua DPRD Maluku dan pada periode 2019-2022, ia berhasil menjadi ketua DPRD Maluku dengan mengantongi suara sebanyak 6.650 di dapil Kota Ambon.
Meski telah dibebastugaskan dari jabatan ketua DPRD Maluku periode 2019-2024 buntut dari kasus pinjaman uang, namun politisi senior PDIP itu masih tetap optimis untuk kembali maju sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) Provinsi Maluku pada Pemilu 2024.
Kali ini, apakah Lucky Wattimury masih bisa mempertahankan basis suaranya di dapil Kota Ambon menuju Senayan Karang Panjang? Ataukah semua itu bakal sia-sia. Pasalnya, figur potensial bacaleg Provinsi Maluku dapil Kota Ambon dari PDIP terbilang cukup kuat.
Mereka di antaranya, mantan Rektor UKIM, Dr Jafet Damamain yang juga dikenal sebagai Bapak Pembangunan UKIM Ambon. Selain itu, ia juga merupakan mantan anggota DPRD Provinsi Maluku dua periode.
Ada juga John Rahantoknam yang pernah menjadi anggota DPRD provinsi pengganti antar waktu (PAW) di tahun 2016 silam. Ia juga punya basis cukup jelas di Kota Ambon.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik yang juga Direktur Parameter Konsultindo Wilayah Indonesia Timur, Edison Lapalelo, mengatakan potensial kemenangan bacaleg Provinsi Maluku dapil Kota Ambon dari PDIP, diukur berdasarkan strong voters atau pemilih yang loyal dari masing-masing bacaleg.
Dimana, untuk strong voters Lucky Wattimury sendiri, kata Edison, sangat berat untuk direbut atau dijadikan loyal voters untuk kedua figur lain itu (Jafet Damamain dan John Rahantoknam).
“Tetapi yang memilih atau kita asumsikan yang akan memilih kedua sosok tersebut bisa terjadi pergeseran sekitar 10-15 persen atau bahkan 25 persen bisa menjadi strong voters untuk Pak Lucky Watimury. Dengan sederet catatan atau problem yang kita lihat,” ujarnya, kepada media ini via seluler, Senin, 24 Juli 2024.
“Olehnya itu, kita belum bisa mengatakan kedua figur yang tadi berpeluang mengganti posisi Lucky. Itu harus di kaji baik, lantaran tergantung pada strong voters atau loyal voters dari masing-masing figur, tambah Edison.
Dikatakan Edison, jika mengkaji dari segi geopolitik atau pembelahan politik atau dari persepsi memilih berdasarkan kesamaan suku dan kesamaan ideologi, maka Lucky Wattimury masih jauh lebih kuat.
“Kalau segmen pemilih berdasarkan kesamaan suku, maka akan terbagi habis dalam ruang pemilih, sehingga besar kemungkinan Pak Lucky masih jauh lebih kuat,” papar Lapalelo.
Menurutnya, 75 persen voters akan bertahan sesuai pengalaman atau jejak politik dari sosok Lucky Wattimury.
“Sementara dua sosok yang disebutkan tadi juga punya segmen militansi kader yang sama dengan pak Lucky, tapi punya segmen strong voters yang berbeda.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Maluku, Hendrik Sahureka, yang dikonfirmasi mengatakan bahwa terdapat sembilan bacaleg DPRD Provinsi Maluku dapil Kota Ambon dari PDIP Maluku yang diusung, salah satunya adalah dirinya.
“Termasuk saya juga, pernah menjadi anggota DPRD provinsi dapil Kota Ambon dengan perolehan suara yang juga signifikan,” katanya.
Dia mengimbau, sebaiknya tidak perlu ada perselisihan, tetapi bagaimana kerja masing-masing bacaleg untuk memperoleh suara maksimal, sehingga mendapatkan kursi sesuai dengan target partai.
“Kita optimis dua kursi untuk dapil Kota Ambon. Kita baru periode kemarin satu kursi dapil Kota Ambon untuk DPRD Provinsi Maluku. Maka kita berkeinginan mengembalikan dua kursi itu,” tandas Hendrik. (SSL/ RIO)